Aligator Tiongkok – Fakta, Makanan, Habitat, Populasi, Gambar
Chinese Alligator (Alligator sinensis) alias aligator China atau aligator Tiongkok adalah salah satu dari crocodilian (kelompok yang mencakup buaya, caiman, dan gharial) terkecil dan termasuk yang paling terancam punah. Bagian belakang tubuhnya yang kekar memiliki lapisan sisik yang keras, dengan sisik yang lebih lunak di perut dan samping.
Sebanyak 17 baris transversal dengan 6 sisik bertulang memanjang di tubuh hijau/hitamnya yang gelap. Ada punggungan berpasangan yang memanjang ke separuh ekornya dan bergabung menjadi satu dengan punggungan tunggal yang membentang hingga ujung ekornya.
Gigi aligator ini panjang dan tajam, ideal untuk menghancurkan cangkang. Gigi bawah keempat mereka lebih besar daripada yang lain. Dengan mulut tertutup, gigi atasnya berada di luar gigi bawahnya, yang membuat aligator berbeda dengan buaya.
Aligator Tiongkok bisa hidup antara 50 sampai 70 tahun. Beratnya sekitar 40 kg dan panjangnya 1,4 sampai 2 meter. Mereka bisa bergerak dengan kecepatan 17-32 km. Populasinya di alam liar lebih dari 10.150 ekor.
Sebaran
Aligator Tiongkok pernah tersebar secara luas di seluruh bagian timur sistem Sungai Yangtze China. Saat ini, mereka dibatasi pada area seluas 433 kilometer persegi di provinsi Anhui di Yangtze bagian bawah dan beberapa bagian provinsi yang berdekatan Jiangsu dan Zhejiang. Spesies ini hidup di daerah beriklim subtropis, di lahan basah, rawa, kolam, danau, sungai, dan aliran sungai.
Perilaku
Aligator Tiongkok hidup sendirian dan berhibernasi selama musim dingin dalam sistem lubang bawah tanah yang kompleks dan baru akan muncul pada sekitar bulan Mei. Mereka menggunakan liang sepanjang tahun, lebih banyak di musim dingin. Liang mereka bisa sangat rumit, kadang-kadang menampung lebih dari satu aligator.
Saat muncul di bulan Mei, mereka menghabiskan sebagian besar hari dengan berjemur di bawah sinar matahari untuk meningkatkan suhu tubuh mereka. Mereka adalah spesies akuatik dan juga dapat menggunakan air untuk melakukan termoregulasi, baik dengan berada di kolom atas air yang dipanaskan oleh matahari atau pun dengan pindah ke perairan yang teduh untuk mendinginkan tubuh. Setelah suhu tubuh mereka dinormalisasi, mereka dapat kembali hidup nokturnal seperti biasanya.
Aligator Tiongkok mengeluarkan suara seperti melolong untuk mengomunikasikan lokasinya. Pejantan dan betina keduanya juga menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi, seperti menggunakan rahang bawah mereka untuk menampar air atau menjentikkan rahang mereka untuk menyampaikan peringatan.
Makanan
Aligator Tiongkok adalah predator karnivora. Dewasa kebanyakan memakan ikan, siput, dan kerang, serta burung air dan mamalia kecil, dan kadang-kadang penyu. Aligator muda memakan invertebrata kecil seperti serangga.
Perilaku kawin
Aligator Tiongkok adalah poligini dan pejantan memiliki lebih dari satu betina. Pejantan dan betina melolong atau mengaum untuk memberi tahu lokasi mereka dan mencari jodoh. Kedua jenis kelamin juga memiliki kelenjar musk di bawah rahang bawahnya yang menghasilkan aroma yang menarik dan digunakan dalam perkawinan.
Setelah kawin pada bulan Juni, proses bertelur terjadi pada pertengahan Juli. Betina membuat sarang gundukan dari lumpur dan tumbuh-tumbuhan di sekitarnya dan di tanah yang mengelilingi danau atau sungai. Sarang biasanya berada di dekat lubang, sehingga selama inkubasi ibu aligator dapat menjaga sarangnya.
Betina bisa bertelur 10-40 butir di lubang di bagian atas gundukan, kemudian menutupinya dengan lebih banyak vegetasi. Dia tinggal di dekat sarang, dan dalam 70 hari telurnya akan menetas ketika aligator kecil mengeluarkan suara parau yang bernada tinggi. Induk mereka dengan cepat akan mengeluarkan anak-anaknya dan merawat mereka di sepanjang musim dingin pertama mereka. Aligator mencapai kematangan seksual setelah 5-7 tahun.
Populasi
Penghancuran habitat adalah ancaman utama bagi spesies ini. Area lahan basah dikembangkan untuk pertanian untuk mengatasi peningkatan populasi manusia yang besar di wilayah tersebut. Hewan ini sekarang terutama hidup di daerah-daerah berpenduduk di mana pasti terjadi konflik dengan para petani setempat.
Sistem lubang tempat aligator berhibernasi menyebabkan masalah drainase di ladang dan mereka juga memakan bebek petani. Meskipun nilai komersial kulit aligator Tiongkok di pasar internasional kurang baik, sering kali reptil ini akan dibunuh ketika bertemu manusia yang merasa ketakutan atau terancam.
Menurut sebuah sumber, populasi total aligator Tiongkok adalah sekitar 150 ekor di alam liar dan lebih dari 10.000 di penangkaran. Saat ini spesies ini diklasifikasikan sebagai Critically Endangered (CR) atau sangat teracam punah dalam Daftar Merah IUCN.
Fakta-fakta aligator Tiongkok
– Jenis kelamin aligator Tiongkok ditentukan oleh suhu sarang selama inkubasi. Suhu yang lebih rendah dari 28 derajat Celsius akan menghasilkan aligator betina, sedangkan suhu di atas 33 derajat Celsius menghasilkan aligator jantan. Jumlah jantan dan betina yang seimbang berasal dari sarang yang bersuhu 31 derajat Celsius.
– Yow-Lung atau T’o adalah nama yang diberikan secara lokal untuk spesies ini, yang berarti “naga.” Beberapa penulis percaya bahwa naga China legendaris sebenarnya adalah aligator Tiongkok.
– “Alligator” berasal dari bahasa Spanyol “el lagarto” yang berarti “kadal.”
– Hanya ada dua jenis aligator di dunia, yaitu aligator Tiongkok dan aligator Amerika. Mereka memiliki ukuran yang berbeda dan aligator Tiongkok memiliki moncong yang lebih meruncing dan sedikit mendongak di ujungnya, serta lempeng bertulang di setiap kelopak mata atasnya.
– Gigitan aligator adalah salah satu yang terkuat di dunia, tetapi otot-otot yang membuka rahangnya sangat lemah. Sepasang tangan manusia atau selotip sudah cukup untuk menutup rapat mulutnya.