5 Ras Kucing Mesir Paling Lucu dan Eksotis
Gerava.com. Ras Kucing Mesir Lucu. Para ilmuwan yang mempelajari DNA kucing modern dan karya seni kuno menyatakan bahwa kucing kemungkinan besar pertama kali dijinakkan di Mesir. Faktanya, semua kucing domestik modern adalah keturunan dari kucing liar Timur Dekat yang ditemukan di seluruh Timur Tengah dan Afrika. Meskipun Mesir berperan besar dalam pengembangan kucing populer saat ini, hanya ada beberapa ras modern yang berasal dari negara ini.
Berikut adalah lima ras kucing Mesir yang sangat lucu dan eksotis.
1. Egyptian Mau
Egyptian Mau adalah satu-satunya ras kucing dengan tutul-tutul alami. Sebenarnya ada dua jenis Egyptian Mau, yaitu Mau “show” yang dibiakkan oleh peternak kucing di Eropa dan Mau “original” yang penampilannya jauh lebih bervariasi daripada jenis show.
Versi fancy dari jenis ini hadir dalam warna perak, perunggu, atau smoke dengan tutul berwarna gelap di seluruh tubuh dan garis-garis tabby di wajah, ekor, serta kaki. Berbeda dengan versi show, Mau original punya lebih banyak warna, meliputi biru, krem, dan merah dalam pola solid dan tabby. Namun, mereka tidak punya pola makarel atau ticked tabby. Kedua jenis memiliki mata hijau yang mencolok dan bulu pendek.
Egyptian Mau adalah jenis kucing berukuran sedang yang memiliki berat sekitar 3,5 sampai 5,5 kg saat dewasa penuh. Mereka dikenal sebagai kucing yang penuh kasih sayang dan berorientasi pada orang, meskipun mereka bisa menjadi pemalu.
Mereka juga sangat atletis dan merupakan kucing domestik tercepat, bisa mencapai kecepatan hingga 48 km per jam. Mereka juga memiliki reputasi sebagai pelompat ekstrim.
2. Nile Valley Egyptian Cat
Nile Valley Egyptian Cat juga dianggap oleh beberapa orang sebagai Egyptian Mau asli dan diakui sebagai ras eksperimental oleh The International Cat Association pada tahun 2010. Kucing ini pada dasarnya adalah kucing liar yang ditemukan di Mesir yang menjadi objek upaya penyelamatan bersama untuk menyelamatkan mereka dari keracunan dan pemberantasan oleh otoritas Mesir.
Nile Valley Egyptian Cat dianggap sebagai ras kucing domestik tertua. Mereka hadir dalam warna hitam, coklat, biru, emas, abu-abu, merah, dan putih, dan beberapa pola meliputi solid, dua warna dengan putih, tortoiseshell, calico, agouti, dan lybica yang merupakan jenis spotted tabby dengan pola “gelang” di kaki, ekor, dan dahi serta pola “pita patah” di leher.
Kucing-kucing ini juga memiliki lapisan bulu unik yang membentang di sepanjang punggung, sisi, bagian bawah ekor, dan bagian atas kaki yang memiliki pola berbeda dengan bagian tubuh lainnya. Mereka terdiri atas varietas bulu pendek dan bulu panjang dan berukuran sedang.
Nile Valley Egyptian Cat memiliki grup penyelamat yang berlokasi di AS, Nile Valley Egyptian Foundation Inc., yang didedikasikan untuk menyelamatkan mereka dari kepunahan dan menempatkan mereka di rumah-rumah keluarga di AS.
3. Shirazi
Kucing Shirazi adalah persilangan kucing Egyptian Mau dan kucing Persia, menghasilkan kucing belang semi-longhair. Trah ini belum diakui oleh registry kucing mana pun. Di Mesir, mereka dianggap sebagai “kucing jalanan.”
Shirazi adalah kucing berbulu panjang berukuran sedang yang memiliki ekor tebal dan lebat. Mereka memiliki tubuh berotot dengan kaki belakang sedikit lebih panjang dari kaki depan.
Bulu mereka berwarna perunggu, merah, hitam, biru, dan krem. Ada pula yang berwarna perak dan smoke, tetapi sangat jarang. Seperti Egyptian Mau, mereka memiliki pola spotted tabby serta style tabby klasik atau berwarna solid. Mereka cenderung memiliki tanda wajah yang sama seperti kucing dengan garis “M” gelap di dahi dan garis mata. Mata mereka berwarna hijau atau kuning.
Shirazi adalah kucing yang sangat cerdas dan penuh kasih sayang dan dikenal sedikit lebih santai daripada Egyptian Mau, yang tidak diragukan lagi berasal dari darah kucing Persia mereka.
4. Abyssinian
Tidak ada yang tahu dengan pasti apakah kucing Abyssinian sebenarnya dari Mesir atau tidak. Mereka sering dianggap sebagai ras kucing Mesir karena kemiripannya dengan kucing liar di wilayah ini dan dengan ras kucing Mesir lainnya.
Para ilmuwan yang melakukan penelitian DNA menyakini bahwa kucing Abyssinian mungkin sebenarnya berasal dari Asia Tenggara, tetapi saat ini hal itu masih bisa diperdebatkan.
Abyssinian adalah kucing atletis dan ramping yang dikenal sebagai pemanjat dan pelompat ulung. Mereka berukuran sedang dengan berat antara 2,7 sampai 4,5 kg. Mereka hadir dalam beberapa warna, meskipun yang paling sering adalah bulu kemerahan.
Abyssinian sangat cerdas dan aktif serta mencintai orang, tetapi jelas bukan peliharaan yang cocok untuk rumah yang tenang atau orang yang mencari kucing pangkuan yang kalem.
5. Chausie
Chausie adalah kucing hibrida, yang merupakan campuran dari kucing liar dan kucing domestik. Darah liar Chausie berasal dari Jungle Cat yang merupakan hewan asli dari Lembah Nil dan Asia Selatan.
Ras Kucing Mesir Lucu ini mendapatkan namanya dari nama ilmiah Jungle Cat, Felis chaus. Chausie adalah kucing besar dan atletis dengan telinga berumbai, tulang pipi tinggi, kaki panjang, dan dada dalam. Chausie dewasa dapat memiliki berat 11 kg, meskipun berat 4,5 hingga 7 kg adalah yang paling umum.
Chausie hadir dalam warna dan pola hitam, grizzled ticked tabby hitam, dan ticked tabby cokelat. Mereka mendapatkan status Championship dari The International Cat Association pada tahun 2013.
Tidak seperti kebanyakan kucing domestik lainnya, Chausie suka air, seperti leluhur liar mereka. Mereka adalah jenis yang sangat cerdas, ras aktif yang membutuhkan pemilik yang bersedia memberikan banyak pengayaan fisik dan mental untuk membuat mereka bahagia.
Chausie dikenal sebagai kucing yang pendiam dan penyayang yang menyukai orang dari segala umur dan bahkan hewan lainnya. Mereka cenderung mengidap alergi gluten dan mungkin perlu makan makanan kucing bebas gluten atau makanan bebas gluten yang dibuat di rumah.