Panduan Jenis Ikan Cupang Berdasarkan Bentuk Ekor, Pola, dan Warna

Karena popularitasnya yang semakin meningkat, ikan cupang (juga dikenal sebagai betta) telah dibiakkan secara selektif selama bertahun-tahun untuk menciptakan berbagai jenis ikan cupang yang terlihat berbeda. Meskipun secara teknis mereka semua berasal dari spesies yang sama, ada banyak variasi dan mutasi dalam penampilan mereka.

Ada begitu banyak jenis, pola, dan warna sirip cupang yang sangat berbeda sehingga bagi orang awam dua ekor cupang bisa terlihat seperti spesies yang berbeda. Bahkan bagi pemelihara ikan cupang yang berpengalaman, variasi yang sangat luas bisa cukup membingungkan.

Oleh karena itulah dalam panduan ini kami akan menjelaskan semua jenis ikan cupang yang berbeda di luar sana, pertama melalui tipe sirip, kemudian tipe pola, dan terakhir warna. Yang harus dicatat, jenis-jenis cupang baru terus bermunculan dari waktu ke waktu sehingga suatu saat Anda mungkin melihat cupang yang tidak benar-benar cocok dengan jenis ‘standar’ dalam panduan ini. Tetapi kita akan membahas sebagian besar jenis cupang beserta gambarnya sebagai ilustrasi.

Lihat juga : cara ternak ikan cupang

Ada berapa banyak jenis ikan cupang?

Ini bukan pertanyaan yang mudah untuk dijawab karena ada banyak pertentangan mengenai tipe cupang. Terlebih, setiap saat cupang dikawinsilangkan dan dibiakkan secara selektif sehingga model baru selalu tercipta setiap tahun dan seringkali tidak didokumentasikan dengan baik. Salah satu sumber, Aqueon, menyebut ada 73 jenis cupang. Namun kami yakin di luar sana ada lebih dari ratusan mutasi cupang yang muncul.

Jenis ikan cupang berdasarkan bentuk ekor

Salah satu perbedaan yang paling mengagumkan di antara banyak jenis ikan cupang adalah jenis ekor dan sirip. Dari sirip yang sangat panjang dan mengalir hingga ekor yang pendek tapi mencolok seperti kipas, ada banyak sekali variasi yang bisa kita temui.

Mari kita lihat jenis-jenis ekor ikan cupang utama yang bisa Anda temukan pada varietas yang dijual di pasaran.

Veiltail (VT)

Cupang veiltail atau VT adalah jenis ekor paling umum yang bisa Anda temukan di akuarium apa pun dan tersedia di sebagian besar toko dan pasar ikan hias. Bahkan karena popularitasnya dan pembiakannya yang berlebihan, cupang veiltail tidak lagi dipandang sebagai ikan primadona dan tidak diterima di kontes.

Meski begitu, cupang VT masih merupakan ikan yang tampak bagus dengan ekor yang indah, panjang, dan mengalir, cenderung terkulai dari tangkai ekor. Sirip dubur dan punggungnya juga panjang dan mengalir. Cupang VT memiliki ekor yang asimetris, jadi jika Anda membelah ekornya secara horizontal menjadi dua, bagian atas dan bawah tidak akan sama.

Di hampir semua spesimen, ekor cupang VT terkulai atau terus-menerus menggantung bahkan ketika flaring (mengembang), yang membuat mereka semakin dipandang sebelah mata bila dibandingkan dengan banyak jenis ekor lainnya.

Combtail

Combtail alias ekor sisir sebenarnya bukan bentuk ekor tertentu, tetapi lebih merupakan ciri yang dapat dilihat pada banyak bentuk ekor lainnya. Ini biasanya terdiri atas sirip ekor seperti kipas dengan sebaran/bukaan yang cukup besar, meskipun biasanya kurang dari 180 derajat di mana mereka akan dianggap melebihi half sun (akan dijelaskan nanti).

Sirip cupang combtail memiliki serit yang melampaui anyaman sirip, membuatnya tampak agak runcing sehingga terlihat seperti sisir, tetapi tidak terlalu ‘dramatis’ seperti yang terlihat pada crowntail (ekor mahkota). Ekornya bisa terkulai seperti veiltail, meskipun itu tidak disukai.

Crown Tail (CT)

Cupang crowntail pertama kali dilahirkan pada tahun 1997 di Slipi, Jakarta Barat. Anyaman antara serit siripnya berkurang, menghasilkan penampilan ala duri atau garpu, sehingga disebut crown tail alias ekor mahkota.

Crown tail (disingkat CT) mungkin merupakan salah satu jenis ekor cupang yang paling mudah dikenali karena berkurangnya anyaman dan serit yang sangat panjang dan memberi mereka penampilan runcing yang sangat khas.

Ada varian perpanjangan serit ganda/double, triple/tiga, cross/melintang, dan bahkan quadruple/empat. Cupang CT dapat memiliki kembangan ekor 180 derajat penuh, tetapi kurang dari itu juga dapat diterima dan memang itulah yang paling sering dijumpai.

Delta (D) dan Super Delta (SD)

Cupang delta tail dinamai demikian karena bentuk ekornya agak mirip delta (huruf Yunani d), melebar ke ujung yang lebih membulat. Perbedaan utama antara cupang super delta dan delta standar adalah ekor super delta mendekati -tetapi tidak sampai- 180 derajat (180 derajat akan menjadi halfmoon), sedangkan kembangan ekor delta biasa jauh lebih kecil.

Perbedaan delta dan super delta dengan beberapa jenis ekor yang serupa lainnya adalah bahwa sebaran ekornya lebih merata. Jika Anda menarik garis horizontal melalui bagian tengah tubuh delta atau super delta, maka akan tercipta garis simetris yang membagi ekor atas dan bawahnya.

Cupang D atau SD seharusnya tidak memiliki serit yang berbentuk sisir atau mahkota, ekornya harus memiliki anyaman sampai ke ujung (menutup) sehingga ekor tidak membentuk ujung yang runcing seperti CT.

Double Tail (DT)

Cupang ekor ganda (double tail), juga dikenal sebagai DT, sesuai namanya memiliki sirip ekor ganda. Perlu dicatat bahwa ini bukan hanya sirip ekor tunggal yang terbelah dua, tetapi ekor ganda sejati dengan dua tangkai ekor.

Cupang DT tidak harus memiliki sirip ekor yang seimbang ukurannya, tetapi split atau percabangan yang rata lebih diutamakan. Mereka juga cenderung memiliki tubuh yang lebih pendek serta sirip punggung dan sirip dubur yang lebih lebar, yang biasanya lebih mirip satu sama lain.

Half Moon (HM) dan Over Half Moon (OHM)

Sirip ekor ikan cupang half moon memiliki karakteristik kembangan 180 derajat penuh, seperti huruf D kapital atau bentuk setengah bulan. Baik sirip punggung maupun sirip duburnya juga lebih besar dari ekor cupang lainnya. Meskipun HM sangat cantik dan dicari orang, perlu dicatat bahwa ekor besar yang tidak wajar ini dapat menyebabkan masalah robek dan kerusakan ekor.

Sedangkan Over Half Moon (OHM) pada dasarnya adalah versi ekstrim dari half moon. Bentuknya sama, namun kembangannya lebih melebar, melebihi 180 derajat.

Half Sun

Jenis half sun muncul melalui pembiakan secara selektif antara varietas half moon dengan crown tail. Jenis ini memiliki sebaran ekor penuh 180 derajat khas HM, tetapi juga memiliki serit memanjang melampaui anyaman sirip ekor seperti crown tail. Seritnya hanya sedikit memanjang, sehingga mudah dibedakan dengan ekor mahkota yang asli.

Plakat (PK)

Cupang plakat, atau disingkat PK, adalah varietas berekor pendek yang lebih dekat hubungannya dengan betta splendens yang ditemukan di alam liar daripada varietas lainnya.

Mereka kadang-kadang keliru dianggap cupang betina (yang semuanya memiliki ekor lebih pendek), tetapi perbedaannya adalah pejantan memiliki sirip perut yang lebih panjang, sirip ekor yang lebih bulat, dan sirip dubur yang ujungnya lebih tajam.

Plakat tradisional hanya memiliki ekor bulat pendek atau sedikit runcing. Namun sekarang ada dua jenis plakat lain berkat pembiakan selektif: plakat half moon dan plakat crowntail.

Variasi plakat half moon memiliki ekor pendek tetapi dengan sebaran 180 derajat seperti half moon asli. Sedangkan plakat crown tail memiliki serit yang lebih memanjang dan lebih sedikit anyaman ekor seperti crowntail biasa, tetapi semuanya masih menunjukkan karakteristik ekor pendek ala plakat, bukan ekor panjang.

Rosetail & Feathertail

Rosetail mirip dengan HM atau setengah bulan ekstrim, sehingga penyebaran sirip ekornya bisa 180 derajat atau lebih. Perbedaannya adalah seritnya memiliki percabangan yang berlebihan, yang memberikan tampilan yang lebih acak ke ujung ekor, mirip dengan kelopak bunga mawar yang acak-acakan (karena itulah dinamai ekor mawar).

Jika ada jumlah percabangan yang lebih besar dari biasanya (bahkan untuk ukuran rosetail) yang memberikan efek acak-acakan ekstrim dan tampilan sedikit zig-zag, maka ini disebut sebagai feathertail.

Round Tail

Cupang roundtail alias ekor bulat mirip dengan delta, tetapi ini sepenuhnya bulat tanpa tepian lurus di dekat tubuh yang membuat sebagian besar ekornya berbentuk D. Ini juga mirip dengan plakat biasa, tetapi secara signifikan lebih panjang dan lebih penuh daripada ekor pendek khas plakat.

Spade Tail

Cupang spade tail atau ekor sekop sangat mirip dengan round tail, tetapi alih-alih ujung sirip ekornya yang membulat, pada spade tail ujung ekornya menguncup ke satu titik, seperti sekop di setumpuk kartu remi. Sebaran ekor sekop harus merata di kedua sisi ekor.

BettySplendens berspekulasi bahwa sebagian besar cupang “ekor sekop” hanyalah variasi dari veiltail, dan cukup umum terlihat pada betina dan VT muda yang persiripannya belum sempurna.

Jenis ikan cupang berdasarkan pola

Faktor penting lainnya dalam membedakan jenis cupang adalah jenis pola warna dan sisik pada tubuh dan siripnya. Beberapa jenis terlihat relatif ‘polos,’ sementara jenis lain terlihat sangat indah, dan beberapa pola lebih jarang daripada yang lain, oleh karenanya menjadi lebih diincar penghobi.

Mari kita lihat bagaimana pola yang umum dijumpai pada ikan cupang.

Bi-colored

Ikan cupang bi-colored alias dua warna memiliki warna tubuh dan sirip yang berlainan. Biasanya ada dua polanya:

Cupang bi-colored terang: Memiliki tubuh berwarna terang, dan meskipun sirip berwarna terang bisa diterima, warna sirip yang gelap kontras dengan tubuh terangnya jauh lebih disukai.

Cupang bi-colored gelap: Memiliki tubuh berwarna solid (satu warna dari enam warna solid yang diterima). Sirip dapat berwarna transparan atau cerah dengan warna tubuh yang kontras.

Baik varietas bi-colored terang maupun gelap, ikan seharusnya hanya memiliki dua warna dan adanya marking lainnya akan didiskualifikasi dalam kontes (dengan pengecualian shading agak gelap di kepala yang terlihat pada sebagian besar spesimen).

Butterfly

Cupang disebut berpola butterfly atau kupu-kupu jika mereka memiliki warna tubuh padat tunggal yang memanjang hingga ke dasaran sirip. Warnanya kemudian berhenti pada garis batas yang tegas dan ujung sirip-siripnya berwarna pucat atau transparan. Jadi dengan kata lain sirip cupang butterfly memiliki dua warna. Warna kedua di bagian luar siripnya melingkupi warna dasar tubuh cupang yang solid.

Batas warna yang ideal pada sirip adalah setengah, sehingga warnanya terbelah menjadi 50:50. Namun ini jarang dicapai dan toleransi sekitar 20% masih bisa diterima.

Kamboja

Cupang Kamboja (Cambodian) sebenarnya merupakan variasi pada bi-colored, tetapi cukup berbeda sehingga mereka diberi nama sendiri. Pola ini terdiri atas tubuh pucat, lebih disukai berwarna daging putih atau pink muda, dikombinasikan dengan sirip solid berwarna cerah yang umumnya merah, meskipun sirip warna lain dapat muncul (tetapi masih dengan tubuh berwarna daging solid).

Dragon

Pola dragon relatif baru dan terbukti sangat populer karena penampilannya yang sangat mencolok, hampir seperti metalik. Warna dasarnya kaya dan cerah, seringkali merah, tetapi sisik pada tubuhnya tebal, metalik, putih buram (opaque), dan iridescent, yang membuat tubuh terlihat seolah-olah tertutup oleh sisik keras naga.

Istilah “dragon” sering disalahgunakan dalam komunitas cupang untuk merujuk pada ikan yang memiliki sisik tebal yang menutupi tubuh dan wajahnya. Namun cupang dragon sejati bukan hanya ikan bersisik tebal, tetapi ikan dengan sisik opaque, putih, metalik, dan bervariasi. Jika ikan tidak memiliki semua sifat-sifat ini, dia dapat diklasifikasikan sebagai cupang “metalik.”

Jadi tidak semua cupang yang terlihat metalik adalah dragon dan nama ini sering diberikan secara keliru pada ikan yang berada di luar deskripsi aslinya.

Marble

Ikan cupang marble memiliki pola bercak tidak teratur atau seperti percikan di seluruh tubuhnya. Umumnya, warna dasar ikan ini pucat dan polanya berwarna tegas dan solid, seperti merah atau biru. Semua jenis marble harus memiliki pola marmer di tubuhnya, tetapi tidak harus ada pada sirip. Beberapa memiliki sirip bening, yang lainnya memiliki sirip yang menunjukkan pola marmer. Kedua variasi tersebut dapat diterima.

Hal yang aneh dari cupang marble adalah pola mereka dapat berubah di sepanjang hidupnya.

Mask

Untuk memahami pola mask (topeng), Anda perlu tahu bahwa wajah ikan cupang secara alami lebih gelap daripada bagian utama tubuh mereka. Namun dengan variasi mask, wajah mereka memiliki warna dan rona yang sama persis dengan warna bagian tubuhnya yang lain, sehingga kepala hingga pangkal ekornya berwarna tunggal/seragam.

Mereka biasanya hadir dalam variasi turquoise, biru, dan copper, meskipun mereka juga ditemukan dalam banyak warna lainnya.

Multicolored

Jenis pola multicolored dapat digunakan untuk menggambarkan setiap cupang yang memiliki tiga atau lebih warna pada tubuhnya dan tidak cocok dengan jenis pola lainnya. Tentu saja, ini berlaku pada begitu banyak variasi cupang, terlalu banyak untuk dicantumkan di sini, tetapi Anda pasti sudah bisa membayangkannya.

Piebald

Cupang piebald berwarna putih atau merah muda, wajah berwarna daging, dan tubuh dengan warna lain. Tubuh cupang piebald biasanya berwarna gelap pekat, tetapi dapat memiliki pola seperti butterfly pada siripnya atau bahkan mungkin memiliki sedikit pola marble.

Solid

Ikan cupang solid persis sama seperti namanya. Ini adalah ikan dengan warna tunggal, solid di seluruh tubuhnya. Pola ini paling sering, tetapi tidak secara eksklusif, terlihat pada individu merah.

Tipe liar

Jenis pola cupang tipe liar (wild-type), sesuai namanya, adalah yang paling erat kaitannya dengan betta splendens di alam liar. Mereka kebanyakan berwarna merah atau coklat kusam sebagai warna utama di sebagian besar tubuhnya. Namun, ada beberapa sisik warna biru dan/atau hijau pada ikan serta beberapa warna biru dan merah pada sirip jantan.

Jenis ikan cupang berdasarkan warna

Warna cupang tidak sesederhana yang kita bayangkan. Mereka tidak sekedar berwarna “merah,” “kuning,” atau “biru” saja. Baca terus artikel ini untuk mengetahui warna utama yang umum serta beberapa warna eksotis yang mungkin tidak pernah Anda temui atau pikirkan.

Apa warna cupang yang paling langka?

Warna yang paling langka untuk ditemukan sebenarnya bukanlah warna, tetapi lebih merupakan ‘kekurangan warna’ dan itu adalah cupang albino.

Karena cupang albino sering memiliki banyak masalah kesehatan dan komplikasi, mereka sangat sulit untuk dikembangbiakkan dan memang pembiakan mereka secara sengaja dianggap tidak bertanggung jawab. Kita tidak boleh membiakkan segala varian yang diketahui memiliki masalah kesehatan karena itu tidak etis.

Jenis langka lainnya adalah betta ungu, sedangkan spesimen coklat sejati dan oranye sulit ditemukan. Mari kita lihat semua warna cupang yang tersedia secara lebih detail.

Black

Sebenarnya ada tiga jenis cupang hitam:

• Melano (hitam polos dan tidak subur)
• Black lace (hitam dan subur)
• Metallic black (atau copper) di mana ikan juga memiliki beberapa sisik iridescent.

Melano adalah varian hitam yang paling populer dan paling dalam dari ketiganya, di mana gen bermutasi untuk secara masif meningkatkan jumlah pigmen hitam di kulit. Melano betina tidak subur, artinya mereka hanya dapat dikawinkan dengan betina pembawa gen melano dari varietas lain.

Cupang black lace juga merupakan warna yang bagus, meskipun tidak sedalam melano. Namun, varietas ini tidak mandul seperti melano betina sehingga lebih mudah dikembangbiakkan dan karenanya lebih mudah dijumpai di pasaran.

Blue / Steel Blue / Royal Blue

Ada beberapa corak biru yang bisa hadir pada ikan cupang. Biru asli sering dilihat sebagai warna tipe “blue wash,” tetapi Anda juga dapat menemukan jenis steel blue yang dingin dan keabu-abuan. Dan bisa dibilang biru paling kaya dan paling menyala adalah Royal Blue yang memiliki warna biru cerah.

Clear / Cellophane

Cupang cellophane memiliki kulit yang jernih (karenanya disebut cellophane) tanpa pigmen, yang akan menjadi tidak berwarna seandainya tidak ada daging bagian dalam ikan yang terlihat melalui kulit transparan untuk memberikan penampilan warna daging yang kemerahmudaan. Mereka juga memiliki sirip dan ekor yang jernih.

Jenis ini sering tertukar dengan cupang albino, tetapi dapat dibedakan melalui mata hitam cellophane, sedangkan albino memiliki mata merah muda seperti hampir semua hewan albino lainnya.

Chocolate

Cupang chocolate bukanlah jenis yang diakui secara resmi, tetapi ini adalah istilah yang umum digunakan dan diterima oleh banyak orang. Penamaan ‘chocolate’ umumnya diterima untuk merujuk pada cupang bertubuh coklat dengan sirip kuning atau oranye, pada dasarnya jenis varietas bicolor.

Yang membingungkan, ada berbagai variasi warna yang juga disebut ‘chocolate,’ yaitu yang hampir hitam, hijau tua, atau biru tua, di mana istilah yang tepat untuk ini sebenarnya adalah gas mustard.

Copper

Ikan cupang copper sangat iridescent, hadir dalam warna nyaris emas terang atau warna tembaga yang mendalam dengan beberapa corak merah, biru, dan ungu metalik yang menyala. Di bawah pencahayaan redup, mereka bisa terlihat keperakan atau kecoklatan, tetapi di bawah pencahayaan yang lebih kuat, kilau tembaga yang menakjubkan dapat dilihat.

Green

Hijau sejati jarang terlihat pada cupang, jadi apa yang disangka hijau oleh kebanyakan orang sebenarnya lebih cenderung turquoise. Faktanya, warna hijau sulit ditemukan di sebagian besar cupang dan akan terlihat seperti ikan berwarna gelap lainnya, kecuali jika diangkat ke atas obor di mana warna hijau akan bersinar.

Namun Anda bisa melihat warna hijau sejati dengan mata telanjang; hijau gelap menjadi yang paling dicari dan varietas yang sangat berharga.

Gas mustard

Cupang gas mustard adalah bentuk lain dari varietas dua warna yang dianggap layak diberi nama sendiri. Warna ini mengacu pada spesimen dengan tubuh berwarna biru gelap, steel blue, atau hijau serta sirip kuning atau oranye. Gas mustard sering keliru disebut chocolate meski ini seharusnya hanya berlaku untuk ikan yang memiliki tubuh cokelat.

Opaque / Pastel

Secara teknis, opaque bukan merupakan satu warna, tetapi ini disebabkan oleh gen yang memberikan warna putih susu di atas warna lainnya. Karena itu, ada versi opaque atau buram dari semua warna utama. Pada beberapa warna ini memberi mereka rona pastel, dan cupang yang buram ini secara tepat disebut ‘pastel’ dan dianggap sebagai jenis mereka sendiri.

Orange

Cupang oranye cukup langka, tetapi ketika Anda menemukannya mereka biasanya adalah jenis tangerine yang kaya. Namun dalam pencahayaan yang buruk, mereka sering terlihat merah. Untuk menampilkan warna terbaiknya, Anda memerlukan pencahayaan spektrum penuh.

Orange Dalmatian

Warna ini kadang-kadang juga disebut ‘apricot spots’ atau bahkan ‘orange spotted betta.’ Ikan cupang orange dalmatian berwarna oranye pucat pada tubuh dan siripnya, tetapi ada bintik-bintik oranye yang lebih cerah dan berwarna lebih dalam dan/atau guratan warna di seluruh siripnya.

Purple / Violet

Hampir tidak pernah ada yang memiliki ikan cupang ungu sejati, tetapi Anda lebih sering menjumpai warna violet kaya atau biru keunguan dengan warna copper. Ada beberapa individu ungu solid dan juga beberapa spesimen bertubuh ungu dengan sirip warna sekunder yang mencuat di bawah berbagai nama kreatif.

Red

Merah adalah warna dominan pada ikan cupang. Mereka umum terlihat tetapi masih sangat mencolok dan indah. Secara umum, Anda akan mendapatkan warna merah terang dan solid, tetapi dapat masuk ke warna lain sebagai “red wash” yang sebagian besar tidak diinginkan.

Turquoise

Ini adalah warna yang agak sulit untuk didefinisikan. Turquoise adalah warna biru-hijau, di antara biru dan hijau sebenarnya, yang akhirnya bisa tampak seperti biru polos atau hijau polos dalam cahaya tertentu.

Cara terbaik untuk menentukan apakah itu turquoise atau tidak adalah dengan menilai bahwa ikan “terlalu hijau” untuk disebut biru, lalu menyinarinya dan Anda tidak melihat ada warna kuning sama sekali jika itu adalah turquoise asli. Jika ada kuningnya, kemungkinan besar itu berwarna hijau.

Tipe liar

Meskipun istilah wild type digunakan untuk menggambarkan pola beberapa cupang, ini juga bisa digunakan untuk menggambarkan warna. Cupang tipe liar memiliki tubuh hijau atau biru iridescent dengan beberapa warna merah dan/atau biru pada siripnya.

Yellow dan Pinneaple

Ikan cupang kuning umumnya dikenal sebagai ‘non-red’ dan bisa berwarna apa saja, dari kuning yang sangat ringan hingga warna kuning yang kaya dan dalam. Pinneaple adalah bentuk kuning di mana ada corak yang lebih gelap di sekitar sisik, yang memberikan tampilan pada ikan agak seperti sisik nanas.

Albino

Anda mungkin tahu tentang albinisme pada spesies lain, dan hal yang sama juga berlaku untuk cupang. Ikan cupang albino berwarna putih pekat tanpa pigmentasi sama sekali, dengan mata yang tampak merah muda atau merah. Jika Anda memiliki ikan putih dengan mata hitam, ini hanyalah jenis putih dan bukan albino.

Cupang albino sangat langka dan mereka menjadi buta pada usia yang sangat dini. Oleh karena itu mereka sangat sulit untuk dikembangbiakkan.

Kesimpulan

Setelah membaca artikel ini, Anda mungkin mulai menyadari ada banyak sekali variasi dalam ikan cupang daripada yang diketahui kebanyakan orang. Karena popularitas ikan ini, mereka telah dibiakkan selama bertahun-tahun untuk menciptakan hamparan varietas baru dan menarik yang selalu diperbarui.

Jadi sebagai pecinta ikan cupang, Anda harus selalu update ya dengan perkembangan mutasi warna, pola, dan jenis sirip terbaru yang selalu muncul agar wawasan Anda kian luas.