Kenali 6 Jenis Kalajengking Paling Mematikan dan Berbahaya di Dunia
Jika Anda berkemah di daerah yang kering, Anda disarankan untuk memeriksa sepatu Anda sebelum mengenakannya untuk mengecek apakah ada kalajengking -atau hewan berbahaya lainnya- di dalamnya. Kalajengking di dalam sepatu atau tas ransel memang berbahaya. Dengan capit besar di depan dan ekor penyengat yang selalu siap menyerang, kalajengking tentu terlihat menakutkan. Tetapi kebanyakan dari mereka tidak menyebabkan ancaman nyata pada seseorang.
Emperor scorpion atau kalajengking kaisar misalnya. Beberapa dari mereka dapat mencapai panjang hingga 20 cm. Warna dan ukurannya yang hitam pekat membuat mereka tampak seperti spesies yang menyeramkan, namun sebagian besar dari mereka (tergantung pada subspesies) tidak jauh lebih berbahaya daripada sengatan lebah. Sengatan kalajengking memang terasa sakit, tetapi biasanya tidak fatal. Bahkan, beberapa orang memelihara emperor scorpion di rumah!
Entah apa alasan seseorang memelihara kalajengking, terutama yang ukurannya besar. Tetapi hanya karena Anda disengat kalajengking bukan berarti Anda akan mati, bahkan jika kalajengking itu besar, hitam, dan menakutkan. Karena itulah penting untuk mengetahui mana kalajengking yang dapat menyakiti Anda atau tidak sehingga Anda tahu mana yang harus dihindari.
Di bawah ini, Anda akan tahu jenis-jenis kalajengking paling mematikan dan berbahaya di dunia. Check these out!
1. Indian Red Scorpion (Hottentotta tamulus)
Kalajengking merah India ditemukan di sebagian besar wilayah India, Pakistan timur, dan dataran rendah timur Nepal. Mereka tersebar luas di dataran rendah bervegetasi dengan iklim subtropis sampai tropis. Mereka seringkali tinggal di dekat atau di dalam pemukiman manusia meskipun mereka jarang terlihat.
Kalajengking ini disebut sebagai yang paling mematikan di dunia. Mereka bisa menyebabkan masalah yang sangat fatal. Ketika disengat, korban biasanya akan mengalami mual, masalah jantung, perubahan warna kulit, dan dalam kasus yang lebih parah, korban mengalami edema paru atau akumulasi cairan di paru-paru.
Edema paru menyebabkan sesak napas dan bisa menyebabkan kematian. Tingkat keparahan gejala-gejala ini tergantung pada jumlah racun yang diterima dan kerentanan korban. Namun menurut studi klinis, prazosin, obat untuk hipertensi yang sering diberikan pada saat tersengat kalajengking, dapat mengurangi risiko kematian hingga 4%.
Indian red scorpion tidak terlalu besar, berkisar antara 40 hingga 60 milimeter panjangnya. Warna spesies ini bervariasi dari oranye, cokelat, hingga abu-abu, dan mereka memiliki bintik-bintik abu-abu gelap yang tersebar sampai ke punggung bawah. Mereka juga memiliki capit yang relatif kecil dan sting penyengat yang besar.
2. Deathstalker Scorpion (Leiurus quinquestriatus)
Habitat kalajengking deathstalker mencakup wilayah yang luas di Sahara, Gurun Arab, Gurun Thar, dan Asia Tengah, dari Aljazair dan Mali di barat hingga ke Mesir, Ethiopia, Asia Kecil, dan Semenanjung Arab, ke arah timur ke Kazakhstan dan India barat.
Deathstalker memiliki nama yang terdengar berbahaya (artinya pengintai kematian). Ini tidak mengherankan karena mereka adalah salah satu kalajengking paling berbahaya di dunia. Racunnya sangat beracun, dan jika disengat korban kemungkinan tidak akan pernah melupakan rasa sakit luar biasa yang ditimbulkannya.
Gejala-gejala sengatan deathstalker meliputi detak jantung yang meningkat, tekanan darah tinggi, dan bahkan kejang-kejang dan koma. Sengatannya bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak kecil atau orang dewasa yang tidak sehat.
Tidak disarankan untuk menjadikan kalajengking ini sebagai hewan peliharaan. Alasannya adalah karena kalajengking ini sangat agresif dan menjadi sangat gelisah ketika dikurung dalam sangkar kecil. Sangat disarankan untuk mencari pertolongan medis jika seseorang tersengat kalajengking ini.
Terkadang sulit untuk mengidentifikasi mereka karena warnanya bervariasi tergantung dari tempat asalnya. Mereka biasanya berwarna kuning atau hijau, dan karena penampilannya yang seperti karet elastis, mereka terlihat hampir seperti mainan karet. Jadi sebelum Anda mengambil kalajengking “mainan” di alam liar, pastikan itu bukanlah kalajengking si pengintai kematian ini!
3. Arabian Fat-Tailed Scorpion (Androctonus crassicauda)
Spesies kalajengking ekor gemuk ini ditemukan terutama di wilayah Palaearktic. Mereka umumnya ditemukan di Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Irak, Iran, Turki, dan di negara-negara Afrika utara.
Arabian fat-tailed scorpion bersaing dengan deathstalker untuk mendapatkan gelar sebagai kalajengking paling berbahaya. Sengatan dari kalajengking mematikan ini dapat menyebabkan sejumlah gejala mengerikan, termasuk kejang, pingsan, dan hipertensi.
Seperti dua kalajengking yang disebutkan sebelumnya, korban yang paling terancam tewas akibat sengatannya adalah anak-anak kecil dan orang-orang dengan masalah jantung. Sengatannya jarang berakibat fatal karena sebagian besar korban diselamatkan dengan pemberian anti-racun tepat waktu. Namun, jika korban tidak mendapat perhatian medis dalam waktu tujuh jam setelah tersengat, kemungkinan kematian akan meningkat secara signifikan.
Banyak orang bingung membedaan kalajengking ekor gemuk Arab dengan kalajengking ekor hitam karena mereka menganggap keduanya spesies yang sama. Meski mereka terlihat sangat mirip, para ilmuwan menyatakan mereka adalah dua spesies yang berbeda. Salah satu perbedaan utama di antara keduanya adalah bahwa jenis ini memiliki capit yang lebih besar.
4. Yellow Fat-Tailed Scorpion (Androctonus australis)
Kalajengking ekor gemuk berwarna kuning ditemukan di Afrika utara dan barat, Timur Tengah, dan ke timur ke wilayah Hindu Kush. Negara-negara tempat spesies Androctonus ini hidup meliputi berbagai negara, antara lain Armenia, Maroko, Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Togo, Palestina, Israel, India, Lebanon, Turki, Yordania, Arab Saudi, Yaman, Oman, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Irak, Iran, Afghanistan, Bahrain, dan Pakistan.
Yellow fat-tailed scorpion adalah nama yang diberikan kepada kalajengking genus Androctonus, salah satu kelompok spesies paling berbahaya di dunia. Mereka ditemukan di seluruh daerah semi-kering dan kering di Timur Tengah dan Afrika.
Mereka adalah kalajengking berukuran sedang, mencapai panjang 10 cm. Nama mereka berasal dari metasoma atau “ekor” gemuk mereka. Nama Latin mereka berasal dari bahasa Yunani yang berarti “pembunuh manusia.” Racun ini mengandung neurotoksin dan sangat kuat. Sengatan dari spesies Androctonus diketahui bisa menyebabkan beberapa kematian manusia setiap tahun.
5. Black Spitting Thick-Tailed Scorpion (Parabuthus transvaalicus)
Parabuthus transvaalicus ditemukan di gurun, semak belukar, dan daerah semi-kering. Spesies ini hidup di Botswana, Mozambik, Zimbabwe, bagian dari Gurun Namib, dan Afrika Selatan.
Black spitting thick-tailed scorpion adalah spesies kalajengking berbisa dari bagian kering Afrika Selatan. Mereka bisa tumbuh hingga panjang 9-11 cm dan berwarna cokelat gelap atau hitam. Capitnya tipis, tetapi ekornya menebal, dengan bagian penyengat sebesar ekornya. Mereka aktif di malam hari dan beristirahat di liang dangkal di bawah batu pada siang hari.
6. Striped Bark Scorpion (Centruroides vittatus)
Kalajengking kulit bergaris tersebar di seluruh negara bagian Selatan-Tengah Amerika Serikat dan di seluruh wilayah Meksiko utara. Mulai dari negara-negara perbatasan Meksiko bagian utara, Chihuahua, Coahuila, Nuevo León, dan Tamaulipas, jangkauan Centruroides vittatus meluas secara longitudinal melalui Texas, Oklahoma, dan Kansas, hingga mencapai wilayah utara seperti Thayer County, Nebraska. Mereka adalah yang paling sering dijumpai di AS.
Mereka berukuran sedang yang jarang mencapai panjang lebih dari 7 cm. Striped bark scorpion adalah bewarna kuning pucat yang dapat diidentifikasi dengan dua garis hitam pada karapasnya, dengan segitiga gelap di atas kepalanya. Warna mereka cocok dengan lingkungan di sekitar, membuat mereka bisa berkamuflase secara alami dari predator serta mangsanya.
Tanya jawab seputar sengat kalajengking
Bagaimana rasanya disengat?
Sengatan mereka sangat menyakitkan, tapi belum tentu mematikan. Pada kasus yang fatal, sengatnya dapat menyebabkan kelumpuhan atau hilangnya rasa di bagian tubuh. Mereka menggunakan racunnya untuk berburu serangga yang merupakan sumber makanan utamanya.
Apakah racun kalajengking dapat membunuh orang?
Hanya sekitar 25 dari 1.500 spesies kalajengking yang dapat menghasilkan sengatan yang berakibat fatal bagi manusia. Sebagian besar yang berpotensi mematikan ini tidak dapat membunuh orang dewasa yang sehat. Meskipun demikian, neurotoksinnya dapat menyebabkan gejala seperti kejang dan sesak napas.
Apakah kalajengking kecil lebih beracun?
Spesies yang lebih kecil biasanya lebih berbisa (jenis yang besar mengimbangi ‘kekurangan’ itu dengan penampilannya yang lebih menakutkan di hadapan calon pemangsanya). Salah satu varietas berbahaya paling terkenal di Amerika Barat Daya adalah Arizona bark scorpion (Centruroides sculpturatus). Kalajengking kecil ini adalah contoh utama bagaimana mereka bisa sangat beracun.
Bisakah Anda mati karena gigitan kalajengking?
Ya, tapi sangat jarang. Dari sekitar 2.000 spesies kalajengking sejati yang ada, hanya sekitar 25-40 spesies yang dapat memberikan racun yang cukup untuk menyebabkan kerusakan serius atau mematikan.
Berapa lama racun kalajengking bertahan?
Berapa lama efek dari gigitan mereka atau sengatan bertahan? Reaksi lokal berlangsung 7 hingga 10 hari. Reaksi itu biasanya berakhir tanpa komplikasi dalam beberapa hari. Gigitan yang lebih parah dapat menyebabkan demam dan nyeri otot selama beberapa hari. Selain itu sengat mereka juga dapat menyebabkan cedera yang lebih serius pada kulit.
Apa saja gejala gigitan kalajengking?
Kebanyakan sengatan mereka hanya menyebabkan tanda dan gejala lokal, seperti rasa sakit dan hangat di lokasi sengatan. Kadang-kadang gejala-gejala tersebut bisa menjadi sangat intens, bahkan meski tidak terdapat kemerahan atau bengkak.
Gejala-gejala di lokasi sengatan meliputi rasa sakit, mati rasa dan kesemutan di sekitar sengatan, dan sedikit bengkak di area sekitar sengatan. Sedangkan tanda dan gejala yang terkait dengan racun yang menyebar dapat meliputi kesulitan bernafas, otot berkedut cepat, gerakan kepala, leher, dan mata yang tidak biasa, mengiler, berkeringat, mual dan muntah, tekanan darah tinggi (hipertensi), detak jantung yang cepat (takikardia) atau detak jantung tidak teratur (aritmia), dan gelisah dan tangis yang tak berhenti (pada anak-anak).
Apa yang harus dilakukan jika tersengat kalajengking?
Jika Anda tersengat oleh kalajengking apa pun, segera ambil tindakan pertolongan pertama. Anda harus mencuci area sengatan dengan sabun dan air, lalu oleskan kompres dingin pada area sengatan itu selama 10 menit. Jika sakit berlanjut, segera periksakan diri Anda ke dokter.