Ikan Atau Hewan Lain Yang Cocok Dicampur Axolotl | Gerava.com
Home » Amfibi » Ikan Atau Hewan Lain Yang Cocok Dicampur Axolotl

Ikan Atau Hewan Lain Yang Cocok Dicampur Axolotl

Apakah Anda baru saja membeli axolotl, si ‘ikan’ berkaki yang unik dan eksotik ini? Faktanya, axolotl sebenarnya adalah amfibi, bukan ikan, dan mereka kini semakin populer dipelihara orang di akuarium rumahan. Mungkin Anda bertanya-tanya juga, sebenarnya ikan atau hewan akuatik/amfibi/reptil apa yang bisa dicampur dengan axolotl dalam satu akuarium? Itulah yang akan kami jawab di artikel berikut ini. Simak baik-baik ya.

Axolotl dicampur axolotl lain

Teman Axolotl

Axolotl suka ditemani axolotl lainnya sebagai tankmate begitu panjangnya mencapai lebih dari 10-12 cm. Axolotl yang masih muda kurang dari 7 cm cenderung memiliki mekanisme bertahan hidup di mana mereka akan memakan apa pun yang bergerak, bahkan axolotl lain yang dapat menimbulkan kerusakan serius.

Karena alasan itulah axolotl muda yang panjangnya kurang dari 10-12 cm tidak boleh dicampur di ruang tertutup. Bila Anda memelihara lebih dari satu ekor axolotl bersama-sama di satu tank, pastikan mereka mendapat makanan cukup setiap hari dan hidup di akuarium berukuran tepat yang punya banyak tempat persembunyian. Jika Anda memelihara axolotl remaja, Anda dapat memasang sekat sampai mereka memiliki panjang yang sesuai untuk digabung di satu akuarium.

Axolotl juga tidak keberatan dipelihara sendirian atau dicampur dengan axolotl lainnya. Axolotl jantan dan betina dapat dipelihara bersama dan akan rukun, termasuk pejantan dengan pejantan dan betina dengan betina. Namun tidak disarankan untuk mencampur axolotl jantan dan betina kecuali Anda siap untuk membiakkan mereka. Selain itu, tidak dianjurkan untuk membiakkan axolotl yang sedarah karena kemungkinan anaknya akan memiliki cacat genetik serta lebih rentan terkena penyakit.

Axolotl remaja sulit untuk dibedakan jenis kelaminnya secara akurat. Jenis kelamin baru bisa diidentifikasi pada sekitar usia 2 tahun (axolotl dapat menjadi dewasa dari usia 6 bulan hingga 2 tahun). Axolotl jantan memiliki kepala lebih panjang, tetapi lebih sempit dari betina. Pejantan juga akan mengalami pembengkakan kloaka (benjolan besar di belakang kaki belakang) yang pada betina berupa benjolan kecil atau salah satunya.

Hewan lain

Fakta penting tentang axolotl adalah axolotl tidak boleh berbagi ruang hidup dengan hewan lain. Berikut adalah beberapa jenis pertanyaan umum tentang tankmate dan mengapa mereka sebaiknya tidak dicampur di satu akuarium.

Ikan

Gambar Ikan Koki Oranye

Ikan cenderung memakan insang luar axolotl, sebaliknya ikan yang lebih kecil dari mulut axolotl dapat dimakan oleh axo. Ikan seperti otocinclus dapat dengan mudah masuk ke dalam mulut axolotl dan tersedak ketika otto mengembangkan duri punggungnya. Seringkali ikan juga membawa penyakit dan parasit yang dapat menular ke axolotl. Beberapa ikan juga bisa sangat agresif seperti jenis cichlid.

Di samping itu, sebagian besar ikan seperti ikan tropis memiliki kebutuhan suhu yang berbeda. Ikan mas koki memiliki kisaran suhu yang tumpang tindih tetapi mereka adalah omnivora yang akan makan apa saja termasuk menggigit axolotl dewasa atau mencoba makan axo yang lebih kecil. Mereka juga menghasilkan sejumlah besar kotoran yang membuatnya sulit untuk dicampur ikan atau hewan lain. Di sisi lain, ikan mas koki kecil adalah makanan yang buruk karena sangat tinggi lemak jenuhnya.

Plecostomus

Bristlenose pleco

Plecostomus juga dikenal sebagai pemakan alga, pengisap alga, pleco, atau sapu-sapu memiliki lempeng kasar yang menutupi tubuh mereka dan memiliki kemampuan untuk memaksa duri keluar dari belakang insang mereka yang dapat melukai axolotl Anda. Mereka juga memiliki duri pertahanan yang kuat dan berbahaya pada sirip dada dan sirip punggung.

Pleco bisa sangat teritorial dan juga penghuni perairan bawah seperti axolotl sehingga ini bisa menimbulkan masalah. Mereka diketahui akan memakan lendir dari axolotl dan biasanya memiliki kebutuhan suhu yang berbeda.

Salamander

Salamander

Ukuran salamander berkisar dari salamander kecil (2,8 cm) hingga salamander raksasa China yang mencapai 1,8 meter dan beratnya mencapai 65 kg. Kebanyakan salamander panjangnya sekitar 10 hingga 20 cm dan merupakan hewan darat/terestrial. Jika kebutuhan lingkungan dari spesies yang berbeda tidak cocok, mereka tidak boleh disatukan.

Sulit untuk mengatur kebutuhan kedua makhluk dalam satu lingkungan. Kebanyakan salamander memiliki toksin yang dilepaskannya melalui kulit ketika stres dan beberapa salamander mengandung racun kuat yang disebut tetrodotoxin.

Kadal air

Kadal Air

Kadal air alias newt bisa sepenuhnya akuatik atau semi-akuatik (terestrial tetapi akan kembali ke air setiap tahun untuk berkembang biak). Banyak kadal air menghasilkan racun di kulit mereka yang disekresikan sebagai mekanisme pertahanan melawan pemangsa. Kadal air juga dapat mencoba memakan insang luar axolotl karena menyerupai makanan dan kadal air yang dapat masuk ke dalam mulut axolotl dapat dimakan axo. Selain itu, beberapa kadal air seperti Pachytriton dan Paramesotriton cukup teritorial.

Beberapa kadal air bisa hidup dengan axolotl di alam liar, tetapi hidup di habitat buatan yang kecil dengan hidup di alam liar tentu berbeda. Bahkan akuarium terbesar pun tidak bisa menyamai volume air dan wilayah masif yang ada di habitat alami mereka. Tidak ada cara bagi kadal air untuk melarikan diri dari situasi yang membuatnya stres di habitat buatan ini, yang dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit dan bahkan kematian.

Katak dan kodok

Gambar kodok besar

Katak dan kodok bukanlah teman yang baik untuk axolotl. 80% katak dan kodok hidup di daerah tropis di mana suhunya sangat hangat hingga panas dan lembab yang tidak mendekati suhu untuk axolotl. Katak dan kodok juga dapat membawa penyakit dan parasit yang dapat ditularkan ke axo.

Karena katak menjadi populer dalam perdagangan hewan peliharaan reptil, katak peliharaan dikirim dari seluruh dunia dan mungkin membawa penyakit yang belum pernah ditemui axolotl sebelumnya. Katak yang berbeda dari daerah yang berbeda akan memiliki kekebalan yang berbeda pula terhadap parasit dan penyakit. Satu spesies mungkin mengandung parasit atau penyakit tanpa efek buruk, tetapi jika menular ke axolotl yang tak punya kekebalan alami, sistem kekebalan tubuh axolotl mungkin tidak dapat menaklukkan penyakit itu.

Keracunan juga bisa menjadi masalah dengan beberapa katak. Banyak dari mereka yang mengeluarkan racun kulit ringan untuk menjaga kulit tetap lembab atau ketika stres. Ini mungkin tidak berbahaya bagi manusia, tetapi bisa menumpuk di dalam akuarium dan menyebabkan masalah jika diserap melalui kulit axolotl.

Jika katak pas di mulut axolotl, axo dapat mencoba memakan katak beracun sekalipun. Katak yang lebih besar mungkin juga mencoba makan axolotl yang lebih kecil dan beberapa katak bahkan akan memakan binatang lain tidak peduli berapa ukurannya seperti katak Pacman (Ornate Horn Frog), African Bullfrog, dan Cuban Tree Frogs. Mereka semua sangat teritorial dan hanya boleh dipelihara sendiri. Katak Pacman juga merupakan perenang yang sangat buruk.

Katak dan kodok juga memerlukan setup akuarium yang berbeda seperti akuatik (hidup di air), terestrial (hidup di darat), arboreal (hidup di pohon), atau semi-akuatik (setengah hidup di tanah, setengah di air). Banyak katak terestrial, arboreal, dan semi-akuatik membutuhkan area berjemur di suhu yang terlalu hangat untuk axolotl.

Mencampur dua spesies yang biasanya tidak hidup berdampingan di alam dapat membuat mereka stres, bertengkar, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.

Kadal

Kadal

Reptil tidak mempertahankan suhu tubuhnya sendiri. Mereka kehilangan panas tubuh di kulit mereka karena mereka tidak memiliki lapisan insulasi seperti lemak dan bulu. Mereka membutuhkan suhu 21 hingga 30 °C dan area berjemur dengan penggunaan lampu jemur, lampu sorot, lampu pijar, elemen pemanas keramik, atau bantalan pemanas di bawah akuarium dengan suhu 35-37 °C, yang pastinya akan terlalu panas untuk axolotl Anda.

Kura-kura dan penyu

Penyu

Kura-kura dan penyu membutuhkan suhu yang sangat hangat 21-30 °C dan area berjemur 32-37 °C, sementara Axolotl menyukai suhu 20 °C atau di bawahnya. Selain itu, kura-kura dan penyu bisa memakan amfibi di alam liar, jadi kedua spesies ini tidak bisa dicampur.

Nah sekarang jelas kan kalau axolotl tidak bisa dicampur ikan atau hewan lainnya? Jangan salah cari tankmate ya!