Gegar Otak pada Kucing: Gejala dan Penyebabnya | Gerava.com
Home » Kucing » Gegar Otak pada Kucing: Gejala dan Penyebabnya

Gegar Otak pada Kucing: Gejala dan Penyebabnya

Siap siaga. Itulah hal yang harus selalu Anda ingat terutama bila Anda memiliki hewan peliharaan seperti kucing. Ada kalanya Anda harus membawa kucing kesayangan Anda ke dokter hewan darurat, jadi cari tahu di mana klinik hewan atau puskeswan terdekat dan bagaimana menuju ke sana dengan cepat. Jika Anda curiga kucing Anda mengalami gegar otak, Anda harus membawanya segera.

Kucing Gegar Otak

Gegar otak kucing

Gegar otak adalah bentuk cedera otak. Ini bisa ringan atau cukup parah, dan bila gegar otaknya ringan, kucing pandai menyembunyikannya. Kucing yang menderita gegar otak ringan kemungkinan akan sembuh dan kembali normal. Kucing yang mengalami gegar otak parah dapat mengalami dampak yang berlangsung lama, terutama jika mereka tidak mendapat perawatan medis segera.

Penyebab gegar otak kucing

Tidak mengherankan, penyebab paling umum dari gegar otak kucing adalah tertabrak kendaraan bermotor atau bahkan kendaraan tidak bermotor seperti sepeda atau skuter. Di kota-kota besar, banyak kucing menderita trauma kepala setelah jatuh dari jendela apartemen, yang oleh dokter hewan disebut sebagai “sindrom bangunan bertingkat tinggi.” Seekor kucing yang memanjat bisa saja jatuh dari pohon. Faktanya, kucing tidak selalu mendarat dengan kaki mereka, terutama ketika jatuh dari tempat yang cukup tinggi.

Seekor kucing yang diserang oleh anjing juga bisa mengalami gegar otak akibat guncangan keras ketika taring anjing menggigit lehernya. Kucing outdoor lebih rentan terhadap gegar otak, terutama jika mereka adalah pejantan yang berkeliaran mencari pasangan. Namun, hewan peliharaan di dalam ruangan juga rentan. Suatu benda berat mungkin saja jatuh dari meja atau rak dan mengenai kepala kucing.

Seseorang mungkin secara tidak sengaja duduk di atas kucing yang tidur di kursi atau sofa. Anak kucing, atau bahkan kucing yang lebih tua, yang berlarian dengan kecepatan tinggi dapat terbentur kepalanya ketika menabrak benda padat. Soal kemungkinan cedera pada kepala kucing, kemungkinannya tidak terbatas.

Gejala trauma kepala kucing

Kucing Pusing

Jika kucing Anda terlihat tidak responsif atau mengalami kejang, itu pertanda jelas bahwa ada sesuatu yang salah dan mungkin mengindikasikan trauma kepala atau gegar otak. Kucing yang gegar otak akan terlihat tidak terkoordinasi, sulit berjalan, atau menunjukkan gejala neurologis lainnya. Mata kucing Anda juga bisa mencerminkan trauma kepala yang baru dideritanya. Jika matanya bergerak bolak-balik secara berulang, atau jika pupil matanya tidak sama, itu peringatan serius.

Namun, seperti yang dicatat PetMD, gejala trauma kepala kucing sering kali tidak kentara. Gegar otak ringan bisa menyebabkan kucing Anda bertingkah seperti “kurang sehat” saja. Jika kucing Anda bertingkah aneh, jangan menunggu lama dan bawa dia ke dokter hewan.

Hilangnya kesadaran

Meski kucing yang menderita gegar otak dapat menunjukkan berbagai gejala serius, kehilangan kesadaran relatif jarang terjadi, menurut Cummings School of Veterinary Medicine di Tufts University. Jika kucing kehilangan kesadaran karena trauma kepala, prognosisnya tidak baik.

Perawatan gegar otak kucing

Dokter hewan akan memeriksa kucing Anda untuk menentukan tingkat cedera kepalanya. Jika gegar otak dianggap ringan, dokter hewan dapat meresepkan obat untuk mengatasi nyeri. Anda akan menerima instruksi tentang perawatan suportif dan cara memantau kondisi kucing Anda. Butuh beberapa minggu bagi otak untuk pulih.

Jika gegar otak tampak parah, MRI atau CT scan akan dilakukan. Untuk prosedur ini, hewan diberi bius total. Kucing bisa diberi obat anti-inflamasi untuk mengurangi pembengkakan otak, bersama dengan cairan intravena dan obat-obatan lainnya untuk meringankan masalah neurologis. Kucing Anda bisa rawat inap di rumah sakit hewan selama setidaknya beberapa hari.

Pemantauan profesional diperlukan saat ini. Butuh waktu cukup lama bagi kucing penderita gegar otak parah untuk sembuh. Semua ini tergantung pada individu hewan. Meski beberapa kucing dapat pulih lebih cepat, kucing lain mungkin memiliki gangguan neurologis permanen. Jadi perhatikan baik-baik ya kesehatan mpus Anda!