Tentang Kucing Jawa: Asal-usul, Ciri-ciri, Sifat, Perawatan, Kesehatan | Gerava.com
Home » Kucing » Tentang Kucing Jawa: Asal-usul, Ciri-ciri, Sifat, Perawatan, Kesehatan

Tentang Kucing Jawa: Asal-usul, Ciri-ciri, Sifat, Perawatan, Kesehatan

Juga dikenal sebagai Colorpoint Longhair, Javanese cat alias kucing Jawa dianggap sebagai salah satu ras kucing paling menawan di dunia. Selain itu, banyak pecinta kucing mengatakan bahwa kucing ini bisa berbicara! Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal-usul, ciri-ciri fisik, karakter, perawatan, dan kesehatan ras kucing Jawa, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya.

Foto Kucing Jawa

Asal usul kucing Jawa

Terlepas dari namanya, ras kucing ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pulau Jawa. Kucing Jawa, pada kenyataannya, adalah keturunan kucing Oriental (Colorpoint) shorthair dan kucing Bali yang disilangkan pada tahun 60-an. Kucing Jawa memiliki asal-usul yang rumit yang merembet pada klasifikasinya.

Kucing Jawa adalah jenis kucing Siam berbulu panjang berpola colorpoint, itulah sebabnya mereka kadang-kadang juga dikenal sebagai kucing Colorpoint shorthair versi bulu panjang. Kucing Jawa secara resmi diakui oleh TICA pada tahun 1983 dan oleh CFA pada tahun 1995. Namun pada tahun 2008 kucing ini kemudian dikategorikan kembali sebagai divisi dari ras kucing Bali.

Ciri-ciri kucing Jawa

Kucing Jawa adalah jenis kucing berukuran sedang yang biasanya memiliki berat antara 4-6 kilogram dengan harapan hidup antara 14-18 tahun. Kucing ini memiliki tubuh yang ramping, kuat, tubular, dan berotot dengan anggota tubuh yang panjang dan fleksibel. Mereka memiliki ekor yang panjang dan tipis dengan bulu yang menyerupai semacam bulu burung.

Kepala kucing Jawa berbentuk segitiga, panjang dan sempit, dengan moncong tipis yang berbentuk seperti baji. Mereka memiliki mata berbentuk almond yang condong ke arah moncong. Kucing ini sering dicirikan bulu panjang dan telinga panjang yang unik, yang lebar di pangkal tetapi membulat di ujungnya. Telinga ini juga selalu sedikit condong ke arah sisi kepala.

Kucing Jawa memiliki bulu yang tebal dan lembut yang lebih panjang di bagian ekor dan lehernya. Warna mereka yang paling umum adalah solid, meskipun hampir semua warna dan pola diperbolehkan oleh standar rasnya. Yang paling umum adalah unicolor, bicolor, tortie, smoke, tabby, silver tabby, van, dan harlequin. Selain itu, kucing Jawa termasuk hipoalergenik, yang berarti mereka adalah kucing yang cocok untuk para penderita alergi.

Sifat kucing Jawa

Gambar Kucing Jawa

Ras kucing Jawa memiliki karakter yang ramah dan menawan. Mereka adalah kucing yang penuh kasih sayang, hebat dalam berkomunikasi, mampu mengeluarkan suara meong berkelanjutan yang menggemaskan, dan memancarkan tatapan tajam ketika membutuhkan perhatian.

Dikenal karena cerdas, kucing ini mudah dilatih dan suka belajar trik-trik baru. Selain itu, mereka adalah ras kucing yang bagus untuk dipelihara di rumah kecil atau apartemen. Kucing yang fleksibel ini mudah beradaptasi dengan berbagai lingkungan. Mereka adalah kucing yang sangat baik untuk anak-anak dan orang tua serta suka disayang dan bermain game.

Perawatan kucing Jawa

Karena mereka dianggap sebagai kucing semi-longhair, mereka perlu sering disikat untuk menghindari munculnya hairball. Penyikatan ini sederhana karena mereka tidak memiliki lapisan bulu dasar yang lembut, yang terdapat pada ras lain seperti kucing Siberia. Ini berarti bulu mereka tidak mudah kusut dan mudah dirawat.

Karena kucing Jawa suka bermain, Anda harus memastikan untuk memberinya banyak waktu bermain dan berolahraga, terutama jika Anda tinggal di apartemen. Seperti semua ras kucing, Anda juga harus menjaga kuku, gigi, bulu, mata, dan telinganya tetap bersih. Perawatan harus dilengkapi dengan makanan yang sehat dan seimbang, vaksinasi, dan deworming yang tepat.

Kesehatan kucing Jawa

Secara umum, kucing Jawa adalah ras kucing yang sehat dan kuat. Namun, mereka memiliki patologi genetik yang mirip dengan kucing Siam atau ras serupa, seperti tonjolan tulang dada kranial atau endocardial fibroelastosis.

Karena ras kucing ini tidak memiliki lapisan bulu wolly yang tebal, mereka peka terhadap dingin. Ini artinya Anda harus lebih berhati-hati, terutama ketika membiarkan kucing Jawa Anda keluar di hari yang dingin. Kucing ini rentan terhadap penyakit pernapasan, oleh karena itu paparan berlebihan terhadap udara dingin harus dihindari.