Fakta-fakta Gibbon, Kera Asia Tenggara yang Disebut Owa | Gerava.com
Home » Mamalia » Fakta-fakta Gibbon, Kera Asia Tenggara yang Disebut Owa

Fakta-fakta Gibbon, Kera Asia Tenggara yang Disebut Owa

Gibbon adalah spesies kera kecil yang dalam bahasa lokal dikenal dengan nama ungka, wawa, wak-wak, atau owa. Kerabat terdekatnya adalah gorila, simpanse, orangutan, dan bonobo. Ada 15 spesies gibbon yang dapat ditemukan di wilayah Asia Tenggara (China, India, Burma, semenanjung Malaya, Kalimantan, dan lainnya).

Gambar kera gibbon

Gibbon tinggal di hutan lebat dan hutan hujan tropis. Jumlah gibbon di alam liar sangat rendah karena percepatan deforestasi dan perburuan liar. Gibbon juga sering dijual sebagai hewan peliharaan. Selain itu, bagian tubuh tertentu mereka digunakan dalam pengobatan tradisional Asia. Semua spesies gibbon (kecuali satu) terancam punah atau hampir punah.

Berikut adalah fakta-fakta menarik tentang gibbon:

Gibbon adalah kera kecil dan ringan. Panjangnya bisa mencapai 43 hingga 63 cm dan beratnya antara 4 sampai 13 kg. Gibbon jantan lebih besar dari betina.

Warna bulu gibbon tergantung pada spesiesnya, bisa coklat muda, coklat tua, atau hitam.

Gibbon memiliki lengan yang sangat panjang, bahu yang fleksibel, dan kaki yang kuat yang mempermudah gerakannya di puncak pohon.

Gibbon adalah binatang arboreal (mereka menghabiskan hidupnya di pohon).

Mereka bergerak dengan melompat dari satu cabang pohon ke cabang lainnya. Empat jari di tangan mereka membentuk “pengait” yang berfungsi untuk mencengkeram cabang pohon dengan kuat. Cara bergerak yang unik ini juga dikenal sebagai brachiating.

Gibbon dapat melompat hingga jarak 15 meter dengan kecepatan 56 km per jam sekali ayun. Gibbon adalah mamalia arboreal non-terbang tercepat.

Gibbon berjalan hanya menggunakan kaki (berjalan secara bipedal). Lengannya digunakan untuk menyeimbangkan tubuh. Mereka berjalan dengan dua kaki di tanah dan di pohon.

Gambar kera owa

Gibbon menghindari air karena mereka tidak bisa berenang.

Gibbon adalah hewan diurnal (aktif di siang hari). Mereka tidur di pohon dalam posisi tegak. Mereka tidak membangun sarang. Sebaliknya, mereka menggunakan cabang-cabang pohon sebagai tempat tidur.

Gibbon adalah omnivora (mereka memakan tumbuhan dan hewan). Makanan mereka sebagian besar terdiri atas buah-buahan, tetapi mereka juga memakan berbagai jenis benih, pucuk, bunga, dan serangga.

Gibbon tinggal dalam kelompok keluarga yang terdiri atas pasangan yang sedang berkembang biak dan keturunannya. Gibbon adalah monogami (satu pasangan berpasangan seumur hidup) dan mereka membentuk ikatan yang sangat kuat dengan anggota keluarga. Grooming (saling membersihkan diri) memainkan peran penting dalam kehidupan sosial mereka.

Gibbon adalah hewan teritorial yang biasanya hidup di teritori seluas 25 hingga 40 hektar. Mereka dengan keras akan mempertahankan rumah mereka.

Gibbon adalah hewan yang sangat cerdas. Mereka dapat mengenali diri mereka sendiri di cermin. Mereka juga dapat berkomunikasi melalui berbagai lagu. Lagu-lagu biasanya berdurasi 10 hingga 30 menit dan baik pejantan maupun betina bisa membawakannya. Tujuan utama dari lagu ini adalah untuk mengumumkan kehadiran kelompok mereka di wilayah tertentu.

Kehamilan pada gibbon betina berlangsung selama 7 bulan dan berakhir dengan kelahiran seekor bayi tunggal. Bayi gibbon bergantung pada ASI selama tahun pertama kehidupannya. Kedua orang tua merawat anak mereka sampai dia mencapai kedewasaan seksual dan siap untuk membentuk kelompok keluarganya sendiri.

Gibbon dapat bertahan hingga 25 tahun di alam liar.