Ciri-ciri Harimau Sumatera, Sub-spesies Harimau Terkecil di Dunia | Gerava.com
Home » Mamalia » Ciri-ciri Harimau Sumatera, Sub-spesies Harimau Terkecil di Dunia

Ciri-ciri Harimau Sumatera, Sub-spesies Harimau Terkecil di Dunia

Harimau Sumatra (Panthers tigris sumatrae) adalah subspesies paling langka dan paling kecil dari semua jenis harimau. Hewan buas ini menghadapi masalah serius untuk bertahan hidup dalam kondisi yang penuh dengan ancaman. Meskipun demikian, mereka adalah satu-satunya spesies harimau yang masih bertahan di kawasan Asia Tenggara karena harimau Bali dan harimau Jawa sudah dinyatakan punah.

Foto harimau Sumatera langka

Subspesies harimau terkecil ini memiliki bulu oranye gelap tebal dengan garis-garis hitam tebal yang semakin ke tepi semakin memudar warnanya. Harimau Sumatera memiliki bulu paling gelap dengan garis yang lebih padat dibandingkan dengan harimau lainnya. Pejantan memiliki rambut yang tebal dan mencolok di leher.

Harimau Sumatera jantan panjangnya 2,2-2,4 meter dengan berat 100-140 kg, sedangkan betina berukuran 2,1-2,3 meter panjangnya dan memiliki berat 75-110 kg.

Sebaran, habitat, populasi

Harimau Sumatra bisa dianggap sebagai hewan langka yang selamat dari kepunahan. Mereka tersebar hanya di pulau Sumatra. Populasinya tinggal di petak-petak terisolir dari hutan pegunungan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan hingga di Taman Nasional Gunung Leuser di beragam habitat.

Total populasi harimau Sumatra adalah 400-500 ekor menurut Rencana Aksi Harimau Sumatera pertama dan kedua tahun 1994 dan 2007. Namun, jumlahnya tidak konstan dan populasinya diperkirakan berkurang.

Makanan

Gambar harimau Sumatera

Harimau Sumatra adalah hewan karnivora yang makanannya mencakup berbagai spesies rusa dan babi hutan. Mereka juga bisa memakan mangsa kecil seperti burung dan reptil atau mangsa yang lebih besar seperti badak atau anak gajah.

Perilaku

Spesimen dari subspesies ini suka hidup di habitat bervegetasi lebat di tengah hutan dan menghindari daerah yang ditempati oleh manusia. Karena alasan inilah kejadian harimau masuk ke perkebunan karet dan kelapa sawit cukup langka. Habitat alami mereka meliputi zona altitude tinggi dengan endapan rendah dan dengan vegetasi di permukaan tanah.

Reproduksi

Seperti semua harimau, spesies Sumatera ini soliter dan hanya melakukan kontak dengan harimau lain selama musim kawin dan saat betina merawat anak-anak mereka. Perkawinan dapat terjadi kapan saja sepanjang tahun. Setelah masa kehamilan sekitar 103 hari, betina melahirkan dua atau tiga bayi yang akan diberi ASI eksklusif selama minggu-minggu berikutnya. Pada usia dua bulan, mereka mulai meninggalkan sarang mereka dan secara bertahap belajar berburu sampai mereka benar-benar mandiri.

Ancaman dan konservasi

Harimau Sumatera berada dalam salah satu kondisi paling parah untuk bertahan hidup. Mereka diklasifikasikan sebagai Sangat Terancam Punah dalam Daftar Merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN). Populasinya menurun pada tingkat yang mengkhawatirkan karena hilangnya dan fragmentasi habitat, konflik antara harimau dan manusia, perburuan untuk memperdagangkan bagian-bagian tubuh mereka secara ilegal atau bahkan penangkapan hidup-hidup.

Panthera tigris sumatrae adalah subspesies yang dilindungi oleh hukum Indonesia dengan denda dan hukuman penjara yang sangat besar; Pada tahun 1995, Proyek Harimau Sumatra dimulai dengan tujuan melakukan penelitian untuk menemukan informasi pengelolaan populasi liar yang memadai. Strategi konservasi lain sudah ada, tetapi masih butuh usaha panjang agar populasi mereka tumbuh lagi.