Apakah Ikan Cupang Butuh Penyuplai Oksigen Seperti Aerator?
Meskipun ikan tidak memiliki paru-paru, mereka mendapatkan oksigen melalui insangnya. Namun cupang dan ikan labirin lainnya tergolong unik karena mereka memiliki organ labirin selain insangnya. Meskipun mereka sangat bergantung pada insang, mereka memiliki cara lain untuk mendapatkan oksigen.
Ikan cupang memang membutuhkan oksigen, tetapi tidak seperti ikan lainnya, mereka dapat mengekstraksi oksigen baik dari air maupun dari udara. Kebanyakan ikan tidak membutuhkan akses ke udara, sementara ikan lain membutuhkan air beroksigen tinggi untuk bertahan hidup; tetapi cupang tidak.
Dalam artikel ini, kita akan membahas organ labirin, aerator/bubbler, riak permukaan air dan pertukaran udara, lapisan biofilm (lapisan tipis akibat pengendapan protein dari material organik) di permukaan air, dan insang.
Lihat juga : cara ternak ikan cupang
Organ labirin
Organ labirin bagaikan sepasang paru-paru primitif. Ikan cupang tidak bisa hanya bergantung pada organ ini, tetapi mereka dapat menggunakan organ ini kapan pun mereka mau. Mereka cenderung tidak bergantung sepenuhnya pada organ mana pun, sehingga mereka harus dapat mengakses atmosfer dan air.
Di alam liar, ikan cupang berasal dari daerah yang sangat hangat, dan daerah tempat asalnya juga biasanya stagnan. Airnya tidak kotor atau tercemar dan membentang sejauh beberapa kilometer.
Semakin tinggi suhunya, semakin sedikit oksigen terlarut di dalam air. Semakin sedikit riak permukaan air, semakin sedikit oksigen terlarut. Oleh karena itu, habitat alami cupang memiliki oksigen terlarut yang rendah sehingga mereka harus dapat menemukan cara lain untuk bernafas.
Baca Juga: Tips untuk Membuat Ikan Cupang Anda Cepat Besar
Aerator/bubbler
Memasang aerator atau bubbler di akuarium bukanlah hal yang buruk karena alat ini dapat meningkatkan pertukaran udara di permukaan. Aerasi tambahan selalu bisa memberi nilai plus, terutama di akuarium tropis, karena air hangat tidak mengandung banyak oksigen terlarut.
Jika ikan cupang Anda adalah satu-satunya penghuni akuarium, Anda tidak perlu menambahkan aerator kecuali ada lapisan biofilm di permukaan air. Lapisan ini akan terlihat reflektif dan dapat mengganggu fungsi organ labirin cupang, tetapi dapat dihilangkan dengan riak permukaan air.
Di sisi lain, jika Anda memiliki penghuni lain di dalam akuarium, Anda sebaiknya menambahkan aerator untuk meningkatkan kadar oksigen (kecuali Anda juga memelihara keong jenis mystery snail). Aerator juga dapat membantu mengatasi masalah suhu yang disebabkan oleh kurangnya aliran air. Filter cupang biasanya memiliki aliran yang sangat rendah karena sirip panjang cupang membuatnya sulit untuk berenang dengan benar.
Ini terkadang menyebabkan masalah dengan heater. Jika aliran air tidak memadai, heater hanya dapat memanaskan air di sekitarnya saja sehingga sebagian besar wilayah akuarium akan menjadi terlalu dingin untuk cupang. Jika ini masalahnya, Anda harus memperbaiki situasinya sesegera mungkin dengan pengaturan heater, aerator, dan filter yang tepat.
Riak permukaan dan pertukaran udara
Alasan aerator dan riak permukaan dapat meningkatkan pertukaran udara/gas adalah karena keduanya meningkatkan luas permukaan air. Pertukaran udara di sini adalah pertukaran udara dari atmosfer dengan udara yang ada di dalam air. Oksigen yang habis di dalam air akan diganti melalui pertukaran udara di permukaan; karbon dioksida meninggalkan air dan oksigen masuk ke dalam air.
Ketika gelembung mengembang dan menggerakkan permukaan air, mereka sedikit meningkatkan luas permukaan air dan riak yang mereka hasilkan sangat bagus untuk meningkatkan pertukaran udara. Ini juga merupakan metode yang digunakan untuk menghilangkan klorin dari air, meskipun ini harus dilakukan tanpa adanya ikan.
Selain aerator bisa meningkatkan pertukaran udara, alat ini juga memompa masuk udara dari luar. Saat gelembung naik ke bagian atas akuarium, beberapa gas larut ke dalam air sebelum keluar. Karena itu, aerator bisa meningkatkan kandungan oksigen akuarium dalam beberapa cara.
Jika Anda tidak memiliki pompa udara dan karenanya tidak dapat menggunakan aerator, filter HOB (hang on back) merupakan solusi yang lebih baik. Filter ini memiliki bagian “air terjun” atau gemericik air yang menciptakan cukup banyak riak permukaan dan gelembung udara di tempat jatuhnya air di akuarium.
Biofilm di permukaan air
Seperti disebutkan sebelumnya, biofilm di permukaan air sering kali merupakan lapisan protein. Biofilm ini biasanya disebabkan oleh materi membusuk yang berlebihan, seringkali adalah sisa makanan ikan. Meskipun skimmer protein (yang sangat baik dalam membersihkan biofilm) bisa dipakai, seringkali ini tidak diperlukan sama sekali.
Biofilm bisa menjadi masalah bagi ikan labirin dan ikan normal karena mengganggu organ labirin dan mengurangi pertukaran gas di permukaan air, sehingga semua jenis ikan akan mengalami kesulitan bernapas. Jika biofilm tidak hilang dengan peningkatan riak air, Anda harus mempertimbangkan kemungkinan penyebab lain. Sedot berbagai macam kotoran dari substrat dari dan kurangi makan ikan selama beberapa hari.
Biofilm juga bisa disebabkan materi lain, seperti lotion atau sabun. Jika ini penyebabnya, lakukan dua kali pergantian air yang sangat besar setidaknya 80%. Ini akan sangat mengurangi jumlah kontaminan di akuarium, meskipun penggantian air lebih banyak di hari-hari berikutnya tetap diperlukan.
Insang
Cupang memang mengandalkan insang mereka lebih daripada organ labirin, jadi jika Anda melihat mereka menghidup udara di permukaan lebih sering daripada biasanya, ada tiga kemungkinan penyebabnya. Yang pertama adalah kekurangan oksigen, yang paling tidak mungkin dan paling sulit untuk diuji. Yang kedua adalah keracunan amonia, dan yang ketiga adalah keracunan nitrit.
Keracunan amonia dan nitrit sangat umum dan seringkali berakibat fatal, biasanya dihadapi oleh pemelihara ikan baru. Biasanya mereka pergi ke pasar ikan dan membeli cupang, beserta wadah kecil dan mungkin heater serta filter, lalu mereka menyetup akuarium dan memasukkan ikan. Ini bisa menimbulkan masalah karena akuarium baru tidak tersiklus, yang biasanya memakan waktu sekitar dua minggu sampai satu bulan dengan sumber amonia yang tepat.
Amonia menyebabkan luka bakar parah di seluruh tubuh ikan dan seringkali menyebabkan kerusakan insang yang serius. Nitrit mengikat hemoglobin dalam darah dan mencegahnya mengangkut oksigen, membuat ikan susah bernafas. Insang merah dan terengah-engah adalah tanda-tanda keracunan. Kedua kondisi ini paling baik ditangani dengan penggantian air harian untuk menghilangkan semua jejak amonia dan nitrit.
Sayangnya, kekurangan oksigen juga menunjukkan gejala-gejala ini. Meskipun Anda dapat membeli test kit untuk memeriksa kadar oksigen, lebih mudah dan lebih murah bagi Anda untuk menguji kadar amonia dan nitrit. Jika akuarium Anda tidak mengandung amonia atau nitrit, ikan Anda belum terlatih untuk makan dari permukaan, atau cupang tidak membuat sarang gelembung, maka kekurangan oksigen bisa menjadi penyebabnya.
Kesimpulannya, ikan cupang memang membutuhkan oksigen, baik dari air maupun dari udara. Meskipun air hangat memiliki kandungan oksigen terlarut yang lebih rendah, Anda tidak wajib menambahkan aerator atau meningkatkan riak permukaan kecuali cupang Anda memiliki teman di akuariumnya.