8 Alasan Kenapa Ikan Guppy Anda Cepat Mati
Ikan Guppy adalah ikan tropis kecil yang sangat populer dipelihara sebagai ikan hias. Mereka adalah ‘live-bearer’ yang berarti mereka memiliki pembuahan internal dan melahirkan ikan-ikan kecil. Alasan kenapa guppy sangat populer adalah karena warna-warni cerah dan sifat damai mereka. Ikan guppy sangat mudah dipelihara dan bagus untuk pemula. Meskipun mereka kuat, seringkali kali ikan guppy ditemukan mati di akuarium tanpa alasan yang jelas.
Ikan Guppy

source: tropco
Jual Ikan Discus Termurah
Raja Aquatic Palembang
WA : 082122288233
Banyak penghobi pemula yang bingung kenapa ikan guppy mereka terus-menerus mati di akuarium, hampir setiap hari.
Alasan-alasan kenapa ikan guppy kesayangan Anda terus sekarat dan mati di akuarium.
1. Kualitas air yang buruk
Alasan paling umum kenapa ikan guppy sekarat dan mati di akuarium Anda adalah kualitas air yang buruk. Dengan memberi makan ikan, Anda sebenarnya secara tak sengaja turut mencemari air di akuarium Anda. Guppy memproduksi kotoran padat dan cair. Lambat laun pencemaran bisa menjadi sangat tinggi sehingga guppy akan teracuni dan mati.
Kurangnya oksigen di dalam air juga dapat menyebabkan ikan guppy mati. Memberi air yang terlalu dingin atau terlalu hangat di akuarium akan menyebabkan kematian ikan guppy Anda.
Air keran mengandung klorin yang mematikan bagi guppy. Meskipun menggunakan air keran untuk akuarium ikan Anda sah-sah saja, tetapi air itu perlu ditreatment terlebih dahulu dengan dideklorinasi sebelum memasukkannya ke dalam akuarium Anda. Anda bisa memberikan zat anti klorin.
2. Akuarium ikan guppy tidak bersiklus
Ini terjadi pada banyak pemula. Anda baru saja membeli akuarium pertama, mengisi air, lalu menambahkan beberapa ekor ikan guppy. Setelah satu minggu atau bahkan beberapa hari saja ikan-ikan guppy itu mulai mati dan Anda tidak tahu mengapa itu terjadi.
Hal ini disebabkan karena Anda tidak melakukan siklus di akuarium.
Sebelum Anda memasukkan ikan ke akuarium, Anda harus melakukan siklus terlebih dahulu. Proses siklus akan memakan waktu 1-2 minggu, tergantung pada ukuran akuarium Anda.
Proses siklus akuariumnya adalah sebagai berikut:
- Setup akuarium Anda (pasang filter, dekorasi, dll) lalu tambahkan air ke dalamnya.
- Tambahkan deklorinator atau anti-klorin, Anda bisa membeli obat ini di toko-toko ikan.
- Tambahkan bakteri nitryfing atau bakteri starter, juga bisa didapatkan di toko-toko ikan.
- Nyalakan filter dan tunggu hingga sekitar 1-2 minggu sampai bakteri baik mulai berkoloni di seluruh akuarium.
Pada titik ini Anda dapat melakukan tes air dengan API Test Kit. Anda harus menguji kandungan amonia, nitrit, dan nitrat dalam akuarium. Amonia dan nitrit harus berada pada level 0 ppm, sedangkan nitrat dapat mencapai maksimum 20 ppm.
Pada titik ini Anda baru boleh memasukkan ikan. Beberapa hari setelah memasukkan ikan, lakukan tes lagi untuk melihat apakah bakteri dapat mengikuti siklus nitrogen. Terus pantau akuarium setidaknya selama satu minggu.
Baca Juga: 50+ Jenis Ikan Guppy Berdasarkan Spesies, Ekor, Warna, dan Mata
3. Meningkatnya level amonia
Level amonia dalam akuarium ikan harus selalu berada pada level 0 ppm. Karena itu, amonia seharusnya tidak ada di dalam akuarium Anda. Bakteri starter akan mengubah amonia menjadi nitrit dan kemudian menjadi nitrat. Inilah yang disebut dengan siklus nitrogen sebagaimana dijelaskan di atas.
Meningkatnya amonia dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
- Sisa-sisa makanan ikan yang terurai dan berubah menjadi ammonia.
- Ikan mati yang tidak dikeluarkan dari akuarium lalu membusuk dapat meningkatkan kadar ammonia.
- Filter kotor juga bisa menjadi sumber besar ammonia.
- Substrat (gravel/pasir) yang kotor juga dapat menyebabkan masalah amonia.
Amonia sangat berbahaya bagi ikan Anda. Tingkat amonia yang tinggi biasanya menghasilkan kematian ikan secara cepat. Jika ikan tidak mati secara instan karena Anda dapat mengatasi masalah amonia, mereka masih akan mendapatkan luka bakar amonia. Amonia yang membakar juga akan menyebabkan kematian, tetapi pada tingkat yang jauh lebih lambat.
4. Terlalu banyak memberi makan ikan guppy

source: indiamart
Semua orang suka memberi makan ikan dan menonton mereka makan. Namun, memberi makan ikan secara berlebihan (overfeeding) sebenarnya sangat berbahaya. Anda harus memberi makan ikan guppy dewasa sekali setiap hari. Memberi makan ikan terlalu banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan; sama seperti manusia.
Overfeeding juga dapat menyebabkan banyak makanan sisa. Seperti yang disebutkan di atas, makanan yang tidak dimakan akan mencemari akuarium dan dapat meningkatkan kadar amonia.
Beri makan ikan guppy Anda dalam jumlah yang kira-kira bisa mereka habiskan dalam waktu 30 detik. Ulangi proses ini beberapa kali sampai Anda tahu takaran yang pas.
Baca Juga: 16 Penyakit Ikan Guppy dan Cara Mengobatinya
5. Memelihara terlalu banyak ikan guppy dalam satu akuarium
Masalah ini disebut overcrowd atau overpopulated. Guppy bereproduksi dengan kecepatan tinggi. Dalam satu bulan, guppy betina dapat melahirkan 20-120 ekor guppy. Itulah mengapa akuarium ikan guppy yang cukup besar dapat menjadi terlalu penuh sesak hanya dalam waktu beberapa bulan.
Overpopulasi ini dapat menyebabkan masalah tidak hanya kepadatan yang berlebihan tetapi juga tingkat oksigen yang lebih rendah. Kadar oksigen yang lebih rendah terbukti berakibat fatal bagi guppy. Itulah sebabnya penting untuk selalu mengendalikan populasi guppy.
Anda dapat melakukannya dengan memasukkan ikan ke akuarium terpisah atau hanya memasukkan ikan jantan ke akuarium Anda. Cara ini akan membantu Anda mengontrol populasi ikan hingga batas tertentu.
6. Suhu air

source: smithsonianmagazine
Ikan guppy adalah ikan tropis. Mereka tidak bisa bertahan hidup di air dingin. Guppy lebih menyukai suhu air antara 22-28 °C. Guppy dapat bertahan hidup di air dengan suhu serendah 18 °C, tetapi kemungkinan penyakitnya sangat tinggi. Tidak menganjurkan memelihara guppy di air yang lebih dingin dari 22 °C.
Air hangat juga berbahaya bagi ikan guppy. Saat air memanas, tingkat oksigen air semakin rendah. Dalam air dengan suhu di atas 28 °C, tingkat oksigen bisa sangat rendah dan guppy bisa mati lemas.
7. Genetika ikan guppy buruk
Saat Anda akan mengisi akuarium Anda dengan guppy, Anda harus membeli ikan-ikan tersebut dari sumber terpercaya. Guppy yang Anda beli di toko hewan peliharaan besar biasanya memiliki kualitas paling rendah. Meskipun mereka berwarna-warni indah, mereka mungkin memiliki genetika buruk yang dapat menyebabkan kematian dini.
Di sisi lain, guppy yang berasal dari peternak guppy dapat bertahan hidup lebih lama. Harganya tentu lebih mahal, tetapi genetika mereka sangat baik dan juga dapat menghasilkan keturunan yang sangat sehat dan indah.
Beberapa jenis guppy yang dapat Anda pilih antara lain metal guppy, moscow guppy, cobra guppy, grass tail guppy, dan albino guppy.
8. Penyakit dan parasit ikan guppy
Karena genetika yang buruk dan kualitas air yang buruk pula guppy bisa sakit dan mati lebih cepat. Ada beberapa penyakit spesifik guppy, namun penyakit yang paling umum adalah ick (white spot alias bintik-bintik putih pada tubuh), velvet (titik-titik seperti bubuk berwarna keemasan pada tubuh), busuk sirip, dan fluke. Penyakit umum ini dapat diobati dengan obat-obat biasa yang dijual di toko ikan.
Sayangnya ada penyakit guppy yang tidak bisa diobati, misalnya tuberkulosis yang disebabkan oleh bakteri yang disebut mycobacterium. Penyakit ini tidak memiliki obat. Guppy yang terkena penyakit ini harus dikeluarkan dari akuarium agar tidak menyebarkannya ke guppy lainnya.
Jual Ikan Discus Termurah
Raja Aquatic Palembang
WA : 082122288233
Demikianlah delapan alasan kenapa guppy Anda cepat mati di akuarium. Semoga artikel ini membantu.