8 Fakta Menarik Tentang Ular Anaconda Hijau
Nama anaconda mengingatkan kita pada sesosok ular raksasa dengan sifat berbahaya yang dapat membelit, meremukkan, dan menelan manusia dewasa di saat-saat tertentu. Namun, gambaran anaconda semacam ini sebenarnya berlebihan. Selain hanya untuk hal-hal yang sifatnya anekdotal dan humor, bukti nyata bahwa anaconda adalah “ular pemakan manusia” tidak pernah ada.
Namun, ular ini masih memiliki alasan yang cukup kuat untuk membuat semua orang kagum. Ukurannya yang besar, habitatnya yang terpencil, dan sifat perilakunya yang unik membuat mereka menjadi objek studi yang menarik. Berikut adalah daftar beberapa fakta paling menarik terkait dengan anaconda hijau, jenis anaconda terbesar dari semua spesies anaconda.
Fakta-fakta anaconda hijau
Perilaku kawin yang unik
Selama musim kawin yang bertepatan dengan musim hujan, anaconda jantan mencari betina menggunakan feromon yang dilepaskan oleh betina. Ilmuwan belum bisa menjelaskan dengan tepat bagaimana hal ini bisa terjadi. Betina dapat terlihat dalam keadaan tidak bergerak saat musim kawin, sementara jantan bergerak dari segala arah menjentikkan lidah mereka untuk merasakan bahan kimia yang menunjukkan keberadaan betina.
Seringkali, seekor anaconda betina lajang didekati oleh beberapa pejantan yang bersama-sama membentuk kelompok aneh yang disebut “breeding balls.” Sekitar 12 ekor anaconda jantan membungkus betina yang sama dan mencoba kawin dengannya. Perkawinan unik ini dapat berlangsung selama 2 hingga 3 minggu di mana para pejantan terlibat dalam ‘gulat’ lambat untuk mencari kesempatan kawin dengan betina.
Anaconda hijau adalah ular terbesar di dunia
Anaconda hijau adalah ular terberat di dunia. Beratnya biasanya sekitar 30 hingga 70 kg. mereka juga salah satu ular terpanjang. Panjangnya bisa mencapai 5,21 m. Laporan tentang keberadaan anaconda yang jauh lebih panjang dari ini juga ada, tetapi klaim tersebut harus dibuktikan dengan jelas.
Spesimen anaconda terpanjang yang dipelajari oleh Dr. Jesús Antonio Rivas adalah seekor betina dengan panjang 5,21 m dan berat 97,5 kg. Pada beberapa kesempatan, hadiah akan diberikan pada siapapun yang bisa menjebak atau merekam anaconda terbesar yang masih hidup. Namun, standar etika yang terlibat dalam kompetisi tersebut juga dipertanyakan.
Lambat di darat, tapi lincah di air
Anaconda tidak praktis di darat. Proporsi tubuh raksasanya membuat mereka sulit bergerak di darat. Namun, mereka adalah hewan yang benar-benar berbeda di dalam air. Di sini, mereka lincah dan gesit. Mereka adalah predator penyergap yang tetap berendam sepenuhnya di dalam air kecuali mata dan lubang hidungnya yang tetap berada di atas air. Dalam posisi ini, mereka berbaring menunggu mangsa yang secara tak sadar mendekati mereka. Anaconda juga bisa berenang cepat di air.
Anaconda jantan dapat menjadi mangsa betina
Kanibalisme bukanlah hal aneh dalam dunia anaconda. Dalam sebagian besar kasus yang tercatat, anaconda hijau betina bisa memangsa pejantan yang lebih kecil. Dimorfisme seksual yang diperlihatkan oleh spesies ini, di mana betina jauh lebih besar daripada pejantan, turut berperan dalam membuat betina menganggap pejantan sebagai mangsanya.
Selain itu, betina mungkin membutuhkan asupan makanan ekstra setelah berkembang biak untuk mempertahankan masa kehamilan yang lama. Kebutuhan ini dapat memengaruhinya untuk mengonsumsi salah satu dari jenisnya. Dengan demikian, seekor pejantan di dekatnya bisa menjadi sumber nutrisi bagi betina yang oportunistik.
Habitatnya yang terpencil membuat mereka sulit dipelajari
Anaconda hijau menghuni beberapa habitat di dunia yang paling sulit diakses, terpencil, dan tak tersentuh. Mereka ditemukan di daerah sabana berawa Amazon yang banjir musiman, di mana bentuk-bentuk komunikasi modern hampir tidak ada sama sekali. Hanya sedikit yang berani pergi ke daerah terpencil seperti itu.
Selain itu, kebiasaan ular ini di malam hari dan kemampuannya yang luar biasa untuk menyamarkan diri membuatnya sulit untuk ditemukan dan dipelajari di alam liar. Dengan demikian, banyak pertanyaan terkait spesies ini yang sulit dipahami dan tetap tidak terjawab. IUCN mendaftarkan spesies anaconda sebagai Data Deficient (Kurang Data) pada Daftar Merah.
Anaconda populer di dunia film dan sastra
Ukuran besar, sifat misterius, dan kemampuan untuk mengalahkan mangsa besar membuat anaconda sempurna untuk digambarkan dalam cerita-cerita horor. Keberadaan anaconda tidak diketahui oleh sebagian besar dunia sampai rilis film Anaconda di tahun 1997 dan tiga sekuelnya yang menampilkan anaconda “haus darah” yang menelan manusia secara penuh untuk memuaskan rasa lapar mereka yang tak pernah puas. Meskipun pada kenyataannya ceritanya terlalu dilebih-lebihkan, film-film ini membangkitkan minat global terhadap ular anaconda dan mendorong penelitian pada mereka.
Apakah anaconda hijau memakan manusia?
Seperti setiap kisah “pemakan manusia” lainnya, citra anaconda yang mampu menelan manusia secara keseluruhan hanya memiliki sedikit kredibilitas alias sulit dipercaya. Meskipun banyak legenda dan cerita lokal melaporkan ular ini sebagai “pemakan manusia,” bukti ilmiah nyata dari klaim tersebut tidak ada.
Namun tidak ada keraguan bahwa ular-ular ini dapat membelit dan membunuh manusia dewasa lalu memakannya. Meski begitu, manusia tidak pernah dikenal sebagai mangsa alami anaconda dan sebagian besar ular ini hidup di daerah yang jauh dari pemukiman manusia. Dalam kesehariannya anaconda hijau bertahan hidup dengan memangsa babi hutan, capybara, burung, kura-kura, dan lainnya.
Anaconda bisa makan caiman dan jaguar
Meski laporan-laporan tentang anaconda yang memakan manusia tampak berlebihan, ada beberapa bukti bahwa ular-ular ini bisa memangsa caiman dan jaguar. Meski anaconda umumnya mencoba menghindari mangsa seperti itu karena mereka mungkin terluka parah atau terbunuh saat bertarung dengan mangsanya, pada satu kesempatan anaconda berhasil membunuh dan memakan predator lain yang memiliki mangsa yang sama dengannya.