5 Penyebab Ikan Koi Mati dan Solusi Mencegahnya
Apa penyebab ikan koi mati? Pertanyaan itu barangkali sempat terlintas di pikiran Anda ketika tahu koi kesayangan Anda tiba-tiba mati di kolam. Kolam ikan koi tentu saja dapat menghadapi sejumlah masalah di sepanjang waktu, terlepas seberapa baik Anda telah melakukan pemeliharaan. Namun bukan berarti masalah-masalah seperti ini tidak dapat diselesaikan dan diatasi. Berikut kami akan menguraikan lima masalah paling umum yang menyebabkan ikan koi kesayangan mati dan bagaimana solusinya.
1. Kualitas Air
Ini adalah penyebab utama kematian ikan koi. Sebagian besar berasal dari produk kotoran ikan, terutama amonia. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari masalah ini sampai insang koi mereka terbakar oleh amonia. Anda dapat menggunakan bahan kimia dalam jangka pendek untuk menyerap ammonia, tetapi pada akhirnya Anda harus benar-benar memperbaiki sistem filtrasi dan meningkatkan jumlah bakteri yang menguntungkan.
Dalam siklus biologis kolam koi, amonia dihasilkan dari kotoran ikan yang kemudian berubah menjadi nitrit dan kemudian nitrat. Penting bagi Anda untuk memahami dasar-dasar proses ini agar Anda bisa mencegah masalah kualitas air dengan baik. Kami akan menjelaskan proses ini secara lebih rinci.
PH yang sangat tinggi atau rendah juga dapat berkontribusi pada kematian ikan. Kolam ikan koi mungkin memiliki kisaran pH antara 6,8 hingga 8,2, tetapi pH 7,0 hingga 7,5 sangat ideal. Kemungkinan besar akan ada perubahan pH harian alami dalam jumlah kecil, tetapi itu bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan selama itu kecil.
Yang perlu dikhawatirkan adalah perubahan besar dalam waktu singkat atau tingkat pH yang berada di luar kisaran yang dapat diterima yang menyebabkan kulit koi menjadi rentan terhadap infeksi bakteri. Dua solusi utama untuk menjaga kadar pH tetap stabil adalah melakukan tes rutin dan jika perlu penyesuaian melalui buffer dan asam. Singkatnya, buffer akan meningkatkan pH, sementara penambahan asam akan menurunkan pH.
2. Penyakit
Parasit pada ikan tidak hanya sulit untuk diidentifikasi, tetapi mereka hampir mustahil untuk diidentifikasi karena ukurannya yang terlalu kecil untuk dilihat oleh mata telanjang. Bakteri ada di mana-mana di alam, termasuk di kolam koi Anda. Ada bakteri baik dan jahat. Jika ikan Anda stres karena alasan apa pun, ini dapat meningkatkan kerentanan mereka terhadap infeksi bakteri (terutama jika mereka memiliki luka atau cedera).
Kualitas air adalah inti dari pencegahan penyakit sehingga meskipun Anda dapat mengobati penyakit yang muncul, Anda perlu memeriksa dan memperbaiki keseimbangan kimiawi air Anda sendiri. Jika Anda mengalami masalah seperti ini, maka gunakan sistem filtrasi yang lebih baik seperti yang menggunakan alat sterilisasi UV.
3. Pertumbuhan alga
Jika Anda melihat kolam ikan koi Anda ditumbuhi ganggang secara berlebihan, yang juga dapat mengganggu keleluasaan Anda melihat ikan, maka ada beberapa cara untuk mengelola ganggang di kolam Anda.
Anda dapat memilih untuk mewarnai air kolam, yang akan mengurangi kemampuan ganggang untuk mengumpulkan sinar matahari. Anda juga dapat menambahkan sedikit garam di kolam selama di kolam itu tidak ada tanaman yang tidak toleran pada garam.
Akar permasalahan alga adalah kualitas air atau keseimbangan kimia air. Jika Anda dapat mengatasi salah satu dari dua penyebab ini, maka ganggang akan hilang dari kolam koi Anda.
4. Kepadatan kolam
Bila memelihara ikan koi, lebih sedikit jumlahnya lebih baik. Tidak banyak perbedaan kepuasan dari memelihara 30 ekor ikan dibanding 10 ekor ikan. Menjaga populasi koi Anda pada tingkat yang terkendali dapat menghindarkan Anda dari banyak masalah seperti penumpukan kotorarn yang berlebihan, penipisan oksigen terlarut, dan stres dari kondisi yang penuh sesak yang menyebabkan penyakit.
Semakin banyak koi yang Anda miliki, semakin besar peluang koi untuk berkembangbiak. Perkembangbiakan koi benar-benar akan meningkatkan ukuran populasi kolam. Kondisi yang penuh sesak akan menyebabkan respons fisiologis pada koi yang “memberi tahu” tubuh mereka untuk mengurangi hormon pertumbuhan, sehingga ukuran koi menjadi lebih kecil secara keseluruhan.
5. Predasi
Ini bisa menjadi masalah serius pada kolam koi, terutama pada malam hari. Kucing, rakun, berang-berang sungai, dan hewan predator lainnya yang lebih besar bisa memangsa koi dari kolamnya. Jika ini adalah masalah yang Anda hadapi, maka buatlah kolam menjadi lebih dalam sehingga kucing atau burung predator lainnya kesulitan untuk memangsa koi Anda.
Sebagai kesimpulan, merawat ikan koi dan kolam tempat mereka tinggal adalah sebuah proses yang perlu terus Anda pelajari dan lakukan. Jika semua ini bisa Anda lakukan dengan baik, maka ikan koi akan menjadi hiburan yang menyenangkan untuk Anda di rumah.