Apakah Kucing Bisa Menangis Ketika Kesakitan atau Bersedih? | Gerava.com
Home » Kucing » Apakah Kucing Bisa Menangis Ketika Kesakitan atau Bersedih?

Apakah Kucing Bisa Menangis Ketika Kesakitan atau Bersedih?

Bisakah kucing menangis berlinangan air mata seperti kita manusia? Pada manusia, air mata adalah respons biologis alami yang dapat melambangkan rasa sakit, kesedihan, kedukaan, dan bahkan kegembiraan. Itu hanya salah satu dari banyak cara organisme merespons situasi tertentu. Tetapi dapatkah hal yang sama dilakukan oleh kucing? Jawabannya adalah ya dan tidak. Mari kita bahas hal ini lebih lanjut.

Kucing menangis?

Gambar kucing menangis

Ketika kucing sedang sedih, takut, tertekan, atau terluka, dia memang merasakannya dan mengekspresikan emosinya dengan mendesis, mengeong berlebihan, menggaruk, bersembunyi, dan lainnya. Kucing mengungkapkan pendapat dan emosinya dengan cara yang berbeda. Mereka bisa menjadi mengancam dan destruktif atau sebaliknya menjadi tampak lesu tanpa tenaga.

Tapi mari kita perjelas: Tidak, kucing tidak menangis atau menitikkan airmata ketika mereka sedih atau kesakitan atau merasa emosional. Tetapi, mereka bisa menangis dan menitikkan airmata. Nah, jika tangisan kucing bukan respons emosional, mengapa mereka menitikkan airmata?

Mengapa dan kapan kucing menangis?

Mata manusia menjadi basah ketika merasakan benda asing, ketika kita menderita kondisi medis, ketika kita mengalami iritasi yang tidak berbahaya, atau bahkan ketika kita bersentuhan dengan agen alergen Fel-1 yang diproduksi kucing.

Demikian pula, air mata kucing dapat disebabkan oleh:

  • Alergi,
  • Iritasi,
  • Peradangan,
  • Saluran air mata tersumbat,
  • Penyakit virus
  • Masalah kesehatan terkait penglihatan lainnya.

Jika Anda menggunakan pembersih karpet, deterjen, dan bahan kimia berbahaya, itu semua dapat membuat kucing Anda menangis. Beberapa bahan kimia, alergen, dan partikel debu tetap berada di udara dan dapat dengan mudah mengiritasi tubuh berbulu kucing yang sensitif.

Alergi makanan juga umum terjadi pada banyak kucing dan dapat memicu reaksi alergi. Itulah salah satu alasan utama mengapa Anda harus memberikan makanan berkualitas tinggi pada kucing peliharaan dan menyajikannya dengan makanan seimbang setiap saat.

Mengapa kucing tidak menangis emosional?

Gambar anak kucing

Kucing adalah makhluk yang kompleks. Alih-alih menangis seperti manusia, kucing menunjukkan sisi emosionalnya dengan berbagai cara. Sebagai contoh, mereka mungkin menangis dalam bentuk mengeong berlebihan, meskipun beberapa kucing secara alami lebih vokal, seperti oriental shorthair.

Kucing dapat berteriak dan mengeong. Mereka bisa buang air kecil di luar kotak kotoran. Mereka bisa mencakar furnitur Anda dan mereka dapat bertindak dalam berbagai cara ketika mereka merasa tidak bahagia, tetapi mereka tidak akan menangis.

Dan tidak seperti manusia, kucing juga tidak akan menangis ketika mereka bahagia. Sebaliknya, mereka akan mendengkur (purring); mereka akan menggosokkan diri pada kaki Anda; mereka akan meminta perhatian Anda. Mereka akan menolak untuk meninggalkan perabot atau barang yang membuat mereka senang. Pada dasarnya, mereka akan memberi Anda tanda, tetapi Anda tidak akan pernah melihat mereka menangis sedih.

Satu-satunya air mata yang akan ditumpahkan kucing terkait dengan masalah fisik yang tidak menyenangkan alih-alih masalah emosional. Jika Anda melihat kucing matanya berkaca-kaca, Anda harus memberi tahu dokter hewan.

Apa pun penyebab air matanya, jangan pernah mencoba mendiagnosis sendiri penyakit hewan peliharaan Anda. Jadwalkan janji bertemu dengan dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan sesegera mungkin dan pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda pernah mengganti makanan, furnitur, mainan, dan deterjen kucing Anda.

Selalu jauhkan bahan kimia berbahaya dari jangkauan kucing Anda dan berhati-hatilah dengan deterjen apa yang Anda gunakan untuk membersihkan tempat tidur, mainan, dan barang-barang kucing lainnya.

Dokter hewan Anda bisa meresepkan obat dan perawatan jangka panjang lebih lanjut, tergantung pada kondisi kucing Anda. Meski demikian, jangan buru-buru memikirkan kemungkinan terburuk. Air mata bisa dipicu oleh partikel debu atau oleh alergen umum, seperti alergi makanan. Jamur dan asap rokok juga bisa membuat kucing Anda menangis.

Selalu perlakukan kesehatan mental dan fisik kucing Anda sebagai prioritas dan jangan lewatkan jadwal pemeriksaan dengan dokter hewan Anda. Jika Anda curiga ada yang salah dengan sahabat kucing Anda, segera cari bantuan profesional.