15 Fakta Platypus, Mamalia Unik yang Beracun | Gerava.com
Home » Mamalia » 15 Fakta Platypus, Mamalia Unik yang Beracun

15 Fakta Platypus, Mamalia Unik yang Beracun

Platypus adalah mamalia semi-akuatik karnivora yang bertelur. Penampilan fisiknya sangat berbeda dan unik. Paruhnya dan kakinya seperti bebek, tubuhnya seperti berang-berang, dan ekornya seperti beaver. Mereka adalah salah satu binatang paling unik di dunia. Bagi Anda yang penasaran dengan hewan satu ini, mari kita simak beberapa fakta menariknya.

Hewan Platypus

1. Platypus adalah satu-satunya anggota keluarga Ornithorhynchidae yang masih ada. Mereka merupakan satu dari lima spesies monotreme yang masih hidup. Monotreme adalah mamalia yang bertelur alih-alih melahirkan. Nama platypus berasal dari kata Yunani “platupous” yang berarti “kaki rata.” Mereka juga disebut sebagai “duck-billed platypus,” “duckbill,” “watermole,” dan “duckmole.”

2. Setelah penemuannya pada tahun 1799, ahli zoologi dan naturalis Inggris George Shaw mengira platypus adalah binatang palsu karena penampilannya yang aneh. Dalam bukunya, The Naturalist’s Miscellany, dia menulis bahwa “Dari semua Mammalia yang belum dikenal (platypus) tampaknya paling luar biasa dalam konformasinya; menunjukkan kemiripan yang sempurna dengan paruh bebek yang tertanam pada kepala binatang berkaki empat.”

3. Nenek moyang pertama platypus jauh lebih besar dari platypus modern. Ukuran rata-ratanya sekarang adalah sekitar 45 cm, tetapi dulu mereka bisa berukuran sampai 90 cm. Platypus jantan umumnya lebih besar dari betina.

4. Mereka adalah hewan endemik Australia, khususnya Australia timur dan Tasmania.

5. Platypus adalah hewan semi-akuatik. Mereka bergantung pada air tawar untuk bertahan hidup dan umumnya ditemukan di sungai dan aliran sungai. Mereka tidak bisa melihat di bawah air. Platypus menutup telinga dan matanya di bawah air dan menggunakan paruhnya untuk merasakan lingkungannya. Hewan ini memiliki bulu tahan air dan kaki berselaput. Saat berjalan di darat, kakinya terlipat ke belakang.

6. Paruh platypus kasar dan sangat sensitif. Paruhnya sangat berguna dalam berburu makanan karena memiliki elektroreseptor yang dapat mendeteksi arus listrik yang dihasilkan oleh mangsanya.

Gambar Foto Platypus

7. Makanan platypus terutama terdiri atas invertebrata seperti cacing, larva serangga, udang, lobster tawar, dan kadang-kadang katak serta ikan. Platypus tidak memiliki gigi. Mereka menggunakan lumpur dan kerikil untuk mengunyah dan memotong sedikit makanan yang tak bisa dilakukan mulutnya yang ompong. Mereka mengumpulkan makanan dan menyimpannya di kantong pipinya sebelum memakannya di permukaan. Platypus perlu makan setidaknya 20% dari total berat tubuhnya dalam sehari.

8. Platypus tidak memiliki perut. Kerongkongannya terhubung langsung ke usus.

9. Platypus adalah mamalia beracun atau berbisa, jadi sebaiknya jangan membelai mereka! Hanya pejantan yang memiliki racun. Tidak seperti kebanyakan reptil, racun mereka tidak ditemukan di gigi mereka tetapi pada taji di pergelangan kaki mereka. Para peneliti menemukan bahwa ini hanya terjadi selama musim kawin ketika kelenjar racun mereka diaktifkan. Racun tersebut adalah salah satu mekanisme platypus untuk mengalahkan pesaing selama musim kawin.

10. Ekor platypus mungkin terlihat seperti ekor beaver, tetapi penggunaannya berbeda. Ekor platypus terutama digunakan untuk empat hal, yaitu menyimpan lemak jika kekurangan makanan, membuang kotoran sampah saat menggali, mengumpulkan daun dan membuat sarang, dan mengerami telur.

11. Platypus memberikan perhatian lebih pada perawatan diri. Mereka dapat ditemukan berada di kayu atau di air sendirian untuk membersihkan diri.

12. Dalam hal reproduksi, platypus betina tidak seperti kebanyakan mamalia karena mereka bertelur. Namun mereka merawat bayi mereka setelah lahir dan menyusuinya. Mereka tidak memiliki puting susu sehingga anak mereka mengisap susu dari bulu di sekitar kelenjar susu.

13. Betina membuat lubang untuk tempat bersarang telur mereka. Mereka bertelur 2-3 butir per musim. Diperlukan waktu dua minggu bagi telur untuk menetas dan empat bulan lagi bagi bayi platypus untuk menjadi dewasa dan keluar dari liang.

14. Ancaman utama terhadap platypus adalah kerusakan habitat. Mereka hidup di air tawar yang membuat mereka rentan terhadap kekeringan, irigasi, pembangunan bendungan, pembukaan lahan, polusi, gangguan manusia, dan jaring ikan. Mereka juga rentan terhadap predator seperti anjing dan rubah.

15. Platypus juga dipelihara di penangkaran di Australia untuk melestarikan spesies mereka. Suaka margasatwa ditemukan di Queensland, New South Wales, dan Victoria. Di penangkaran, umur platypus bisa mencapai 17 tahun.