10 Hewan Paling Buas dan Berbahaya di Australia
Australia memiliki reputasi sebagai rumah bagi beberapa hewan paling berbahaya di dunia. Namun perlu dicatat bahwa secara umum sebagian besar hewan liar tidak akan menyerang manusia jika dibiarkan sendiri. Sebagian besar hanya akan menyerang manusia jika mereka diganggu, dikejutkan, diancam, kelaparan, atau merasa bahwa anak mereka mungkin dalam bahaya.
Faktanya, manusia menimbulkan ancaman yang jauh lebih besar terhadap hewan daripada yang terjadi pada kita. Baik melalui perburuan, pembunuhan di jalan yang tidak disengaja, atau pengrusakan habitat alami dan sumber makanan, manusia menyebabkan kematian hewan liar yang tak terhitung jumlahnya setiap tahun.
Menyusun daftar hewan-hewan berbahaya bukanlah tugas yang mudah seperti kelihatannya karena ada berbagai kriteria untuk mengukur bahaya. Misalnya, seekor hewan tertentu mungkin tampak sangat berbahaya karena sangat berbisa, tetapi dalam praktiknya mereka dapat menyebabkan beberapa kematian manusia karena sifatnya yang pemalu dan tertutup.
Sebaliknya, ada hewan yang tampaknya tidak terlalu berbahaya pada pandangan pertama tetapi terbukti telah membunuh banyak manusia karena mereka mendiami daerah berpenduduk padat dan tidak pemalu. Di bawah ini adalah sepuluh hewan paling berbahaya di benua Australia.
1. Hiu Putih Besar
Great white shark alias hiu putih besar adalah ikan predator terbesar di dunia, pertama kali memasuki kultur pop lewat rilis film Jaws. Hiu ini dapat ditemukan di lepas pantai Australia utara dan bertanggung jawab atas jumlah terbesar dari serangan hiu terhadap manusia di seluruh dunia. Gigitan ganas mereka dilakukan oleh barisan hingga 300 gigi segitiga yang tajam dan bergerigi.
Terlepas dari reputasi mereka sebagai pemakan manusia, hiu putih besar tidak dengan sengaja menargetkan manusia. Sebagian besar gigitan yang mereka lakukan pada orang-orang tampaknya merupakan uji gigitan. Faktanya, mereka tampaknya tidak menyukai rasa manusia. Secara umum mereka lebih suka mangsa yang lebih gemuk dengan sedikit tulang.
2. Ular Coklat
Ular coklat biasa, juga dikenal sebagai ular coklat timur, adalah ular darat paling berbisa kedua di dunia. Hanya taipan pedalaman yang menghasilkan racun yang lebih kuat. Ular coklat aktif di siang hari dan bisa sangat cepat dan agresif. Saat gusar, ular itu akan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan menunjukkan bentuk “S” yang tegak.
Sebuah gigitan dari ular cokelat bisa berakibat fatal jika perawatan medis tidak diberikan dengan cepat. Racunnya bisa menyebabkan pusing, diare, kolaps, kejang, gagal ginjal, kelumpuhan, dan gagal jantung.
3. Buaya Muara
Buaya muara jantan, reptil hidup terbesar di dunia, dapat mencapai ukuran 6,7 meter dan memiliki berat hingga 2.000 kg yang mengesankan. Selain menjadi predator tangguh bagi hewan yang tersesat di wilayah mereka, mereka juga merupakan jenis buaya paling berbahaya untuk manusia. Reptil kuno ini jauh lebih berbahaya daripada sepupu mereka, aligator.
Buaya muara harus selalu dihindari. Kekuatan dan kecepatan mereka dapat dengan mudah mengalahkan manusia rata-rata, terutama jika serangan itu berasal dari buaya yang lebih tua atau lebih besar. Predator agresif ini akan dengan senang hati menyerang penyusup untuk mempertahankan wilayah mereka dan dikenal bisa memperlakukan manusia sebagai mangsa. Jika Anda berada di Australia dan melihat tanda peringatan buaya, Anda harus menanggapinya dengan sangat serius.
4. Ubur-ubur Kotak
Juga dikenal sebagai tawon laut atau penyengat laut, ubur-ubur kotak adalah salah satu hewan air paling berbahaya di dunia. Racun mereka sangat mematikan dan mampu menyebabkan gagal jantung pada manusia. Untungnya, hanya ada sedikit kematian manusia yang dikaitkan dengan spesies ini.
Terlepas dari racun kuat mereka, ubur-ubur kotak berbeda dengan ubur-ubur lainnya dalam beberapa hal. Misalnya, mereka lebih berbentuk payung daripada berbentuk kubah dan merupakan salah satu dari sedikit spesies ubur-ubur yang memiliki mata. Mereka memiliki 24 mata dalam kelompok di sekitar tubuh mereka yang membantu mereka melacak mangsa dan melarikan diri dari predator.
5. Taipan Pedalaman
Taipan pedalaman memiliki racun paling mematikan dari semua ular di dunia dan ditemukan di daerah semi-kering di perbatasan Queensland dan Australia Selatan. Warna ular ini bervariasi sesuai dengan musim: di musim dingin mereka berwarna coklat tua, sedangkan di musim panas mereka bergeser ke arah warna yang lebih ringan, lebih seperti zaitun.
Taipan pedalaman umumnya akan menghindari kontak dengan manusia kecuali jika diprovokasi atau merasa tidak dapat melarikan diri. Jika menyerang, mereka cepat dan akurat saat memberikan gigitannya. Gejala atau efek khas dari gigitannya meliputi rasa sakit lokal, sakit kepala, mual, muntah, diare, pusing, kejang, kolaps, dan akhirnya kematian.
6. Ular Harimau
Ular harimau adalah ular besar dan berbisa yang sering ditemukan di daerah pesisir, lahan basah, dan anak sungai di selatan Australia. Ada sejumlah populasi ular harimau yang berbeda, masing-masing sedikit berbeda, dengan kelompok yang mencakup ular harimau biasa, ular harimau barat, ular harimau Pulau Chappell, ular harimau Peninsula, ular harimau King Island, dan ular harimau Tasmania.
Racun dari ular harimau sangat berbahaya, dan bantuan medis harus segera dicari jika digigit. Tingkat kematian untuk gigitan yang tidak diobati antara 40 dan 60%.
7. Ikan Batu
Stonefish alias ikan batu adalah salah satu spesies ikan paling berbisa di dunia. Dalam keadaan tertentu, sengatannya bahkan bisa berakibat fatal. Stonefish memiliki duri sirip punggung seperti jarum yang berdiri ketika mereka terganggu atau terancam. Duri menyuntikkan neurotoxin yang dikeluarkan dari kelenjar di pangkalnya. Meskipun sengatannya seringkali sangat menyakitkan, kematian relatif jarang terjadi. Konon cuka bisa dipakai untuk mengurangi rasa sakit akibat sengatan dan sering disimpan di dekat pantai di mana ikan ini ditemukan.
Sayangnya bagi manusia, ikan batu pandai menyamarkan diri (sesuai namanya, mereka bisa sangat mirip batu). Perenang sering menginjak mereka secara tidak sengaja, yang kemudian memicu sengatannya yang menyakitkan.
8. Gurita Cincin Biru
Sering ditemukan di kolam karang dan batu yang dangkal, gurita cincin biru yang tampak lucu ini tidak boleh disentuh karena sangat berbisa. Ada dua spesies gurita cincin biru yang berasal dari Australia: Hapalochlaena lunulata dan Hapalochlaena maculosa. Lunulata lebih besar, berukuran hingga 20 cm termasuk tentakel. Makulosa jauh lebih kecil (seukuran bola golf) tetapi lebih umum.
Cincin biru khas gurita hanya dapat dilihat sekilas sebelum mereka menyerang. Air liur berbisanya dikirim melalui paruhnya dan dapat menyebabkan mual, kehilangan penglihatan, kelumpuhan, dan masalah pernapasan.
9. Laba-laba Punggung Merah
Redback spider alias laba-laba punggung merah adalah salah satu laba-laba paling berbisa di Australia. Laba-laba ini biasanya terlihat hidup berdekatan dengan manusia, menghuni tempat-tempat seperti gudang, garasi, dan tumpukan kayu di luar ruangan. Ini berarti gigitan mereka relatif umum terjadi.
Diperkirakan ada antara 2.000 hingga 10.000 gigitan redback setiap tahun. Itulah sebabnya anti-racun redback adalah jenis anti-racun yang paling umum diberikan kepada korban gigitan ular dan laba-laba di Australia. Betina yang lebih besar dan lebih berbahaya dari spesies bertanggung jawab atas hampir semua gigitan yang terjadi.
10. Laba-laba Jaring Corong
Laba-laba jaring corong Australia yang agresif dan sangat berbisa ini dianggap sebagai salah satu arakhnida paling berbahaya di dunia. Ditemukan terutama di Australia timur dan selatan, laba-laba ini akan menyerang apa saja yang tersesat di wilayahnya, memberikan gigitan kuat dengan taringnya yang besar. Taring laba-laba ini konon mampu menembus sepatu dan kuku yang lembut.
Atrax robustus adalah yang paling mematikan dari spesies laba-laba ini. Untungnya, teknik pertolongan pertama modern dan antivenom telah berhasil mengurangi jumlah kematian yang disebabkan laba-laba jaring corong setiap tahun.